Fatmawati Br Ginting, wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani sayur mayur di Desa Regaji, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sudah dua kali menjalani rawat inap dengan diagnosa merasakan pusing yang hebat, nyeri pada bagian perut, serta lemas di sekujur tubuhnya. Berdasarkan pemeriksaan dokter, Fatmawati mengalami gejala dari darah rendah atau anemia. Fatmawati menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karo.
Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibat dari kondisi ini organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan membuat penderita anemia mengalami gejala seperti mudah lelah, sesak napas, pusing, dan detak jantung menjadi cepat.
Meski sempat dirawat di rumah sakit, Fatmawati merasa lega karena ia tak perlu memikirkan biaya perawatan. Sebabnya, biaya perawatan yang ia jalani ditanggung program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat pertama kali masuk rumah sakit kami belum menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Saat itu kami ragu apakah bisa digunakan atau tidak karena data pribadi. Nama dan tanggal lahir saja berbeda antara Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang kami punya. Jadi ya kami tinggal saja di rumah kartunya. Setelah datang untuk menjalani pemeriksaan, dokter menjelaskan pada kami mengenai manfaat Program JKN. Ia juga menyarankan jika nanti kembali butuh perawatan medis sebaiknya memanfaatkan Program JKN agar tidak terbebani dengan besarnya biaya berobat saat ini," ungkap Fatma dalam keterangan tertulis, Jumat (18/8/2023).
Ia menjelaskan kondisinya kembali drop sehingga harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kabupaten Karo. Dokter mengatakan ia kembali mengalami darah rendah dan asam lambungnya tinggi. Hal ini terjadi karena dipicu kelelahan bekerja, terlambat makan, dan sering mengonsumsi mie instan.
Meskipun baru pertama kali menggunakan JKN untuk berobat, ia dan keluarganya telah merasakan besarnya manfaat yang didapatkan dari program ini.
"Pelayanan di rumah sakit juga sangat bagus, tidak dibeda-bedakan. Proses masuk ke ruangan cepat. Dokternya ramah, begitu juga dengan perawatnya lemah lembut saat bertanya juga sangat pengertian," ungkap Fatma.
Fatma mengatakan ia akan rutin untuk memeriksa kesehatannya sehingga ke depannya anemia dan asam lambung yang dideritanya diharapkan tidak akan kambuh lagi.
"Kami sangat terbantu oleh program JKN, bagi masyarakat yang belum mendaftarkan diri menjadi peserta semoga dapat segera mendaftarkan diri serta sadar akan pentingnya perlindungan kesehatan bagi seluruh keluarga kita. Semoga program mulia ini dapat terus berlanjut menghadirkan pelayanan yang semakin baik, membawa berjuta manfaat bagi kami khususnya masyarakat yang sangat membutuhkan perlindungan layanan kesehatan," ucapnya.
Reguna Sitepu, suami dari Fatma, menyampaikan ia dan keluarganya sudah terdaftar sebagai peserta JKN segmen peserta Penerima Bantuan Iuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PBI APBN). Ia sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mendaftarkan keluarganya ke dalam program JKN.
"Program ini sangat bermanfaat bagi perlindungan kesehatan seluruh rakyat Indonesia karena kita tidak tahu kapan akan mengalami sakit. Mudah-mudahan istri saya juga cepat pulih dan ke depannya Tuhan yang berkuasa semoga kami terus sehat. Selama kami menjalani rawat inap kami belum pernah dikenakan iur biaya. Kami juga tidak pernah disuruh membeli obat sendiri di luar rumah sakit. Pelayanan rumah sakit ini sangat baik," ujar Reguna.