Tiga bulan sudah warga Kampung Gunung Jambe, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merasa tak nyaman tinggal di rumah. Pasalnya, sehari-hari warga dipusingkan oleh kemunculan lalat yang populasinya kini meningkat.
Bukan hanya lalat, debu yang pekat juga begitu mengganggu aktivitas warga setempat. Kemunculan debu ini bahkan lebih parah karena terjadi sudah bertahun-tahun. Ditengarai, pemicunya adalah pencemaran lingkungan di tempat tinggal warga.
"Kalau debu sudah bertahun-tahun, lalat baru sekitar 3 bulan," kata Ano (40), salah seorang warga, Rabu (16/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalat di Mana-mana
Pemerintah Kota Tasikmalaya mulai turun tangan terkait pencemaran lingkungan yang terjadi di Kampung Gunung Jambe, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung.
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Kelurahan Tugujaya, Jumat (18/7/2023), memantau langsung ke perkampungan yang tengah didera serbuan lalat dan polusi debu itu.
Beberapa petugas tampak terkejut atas apa yang dialami oleh warga, terutama serbuan lalat yang dianggap sudah tak biasa.
"Memang ini populasi lalatnya luar biasa, di mana-mana banyak lalat," kata Kabid Pengendalian Pencemaran dan Penataan Lingkungan Hidup (P3LH) DLH Kota Tasikmalaya Hikmatulloh, dilansir detikJabar.
Para petugas itu menyisir perkampungan sambil mengumpulkan keterangan dari sejumlah warga setempat.
Hikmatulloh menerangkan serbuan lalat diduga merupakan dampak lingkungan dari keberadaan peternakan ayam petelur yang berada di sekitar permukiman warga.
"Tadi kami juga sudah mendatangi pihak perusahaan atau peternakan yang ada di dekat kampung ini," kata Hikmatulloh.
Baca selengkapnya di sini dan di sini
Simak juga Video: Ombudsman RI Sebut Pemda DIY Lamban Tangani Sampah