Namun, Aswin belum merinci soal besaran dana serta aliran hasil penggalangan dana tersebut. Dia menyatakan penyidik masih mendalami penggalangan dana yang dilakukan DE.
"Ini juga besarannya berapa dan ke mana ini masih didalami oleh penyidik. Nanti kita perjelas lagi dengan penyidik," ungkap Aswin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5. Rencanakan Penyerangan Anggota TNI-Polri
Aswin menerangkan DE memiliki semangat untuk melakukan tindak pidana terorisme setelah tahanan teroris menyerang petugas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, pada Mei 2018.
"Dalam pemeriksaan, punya ghiroh setelah melihat video pemberontakan pelaku teroris di Mako Brimob, ini masih kita dalami," tutur Aswin.
Setelah itu, DE melakukan latihan-latihan untuk bisa melancarkan aksi terorisme. Selain menyerang polisi, DE juga disebut hendak menyerang markas TNI.
"Sehingga yang bersangkutan melakukan latihan-latihan, sudah beberapa kali melakukan latihan, kemudian memiliki rencana atau niatan aksi kembali ke Mako Brimob di Kelapa Dua dan di Jawa Barat, juga terhadap beberapa markas tentara yang sudah dikenali atau sudah ditandai, di-profiling oleh yang bersangkutan," jelas Aswin.
DE berencana melakukan amaliyah dengan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua untuk membebaskan para narapidana terorisme (napiter). Pemikiran DE juga terpengaruh film terkait aksi terorisme.
"Pengakuan yang bersangkutan, Mako Brimob Kelapa Dua menjadi opsi utama/karena terinspirasi kerusuhan Mako Brimob 2018 dan film pertempuran ghuwairan (pembebasan napiter di Syam)," kata Aswin.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.