3. Modus DE Hilangkan Jejak Propaganda
DE menyebarkan seruan untuk jihad secara privat dengan menggunakan fitur message timer. Kini Densus 88 Antiteror mendalami siapa saja penerima pesan tersebut.
"Tiga minggu ke belakang puncaknya yang bersangkutan terlihat ghirohnya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau aksi terorisme, sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara privat menggunakan timer," kata Aswin dalam jumpa pers di Mabes Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga ketika sampai di penerima itu dibuka, diterima dan langsung hilang dari jaringan," lanjut Aswin.
Agar tak mencolok, sambung Aswin, DE juga berkamuflase di marketplace untuk menutupi kegiatan pengumpulan senjata. Dalam akun marketplace-nya, DE berkamuflase menjual diecast atau mainan militer.
"Kita amankan yang bersangkutan setelah mem-profiling. Yang bersangkutan memiliki juga akun marketplace di salah satu akun penjualan online yang dikamuflasekan yang bersangkutan untuk berjualan diecast mainan militer," ucap Aswin.
Adapun mainan militer yang dia jual antara lain perlengkapan dan senjata-senjata mainan.
"Yang berkaitan dengan perlengkapan ada gear, ada baju, ada perlengkapan taktikal, termasuk senjata ini," imbuhnya.
4. Gunakan Akun Telegram untuk Galang Dana
Aswin lalu menjelaskan DE diduga terlibat penggalangan dana terorisme. DE disebut menggalang dana via aplikasi perpesanan Telegram.
"Dia membuka, yang bersangkutan memiliki satu akun di Telegram, akun itu gunanya untuk menggalang dana," jelas Aswin.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.