Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui ada indikasi perburuan badak Jawa dari sisa tulang belulang dan cula yang dipotong di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Selain perburuan, camera trap sebagai perekam satwa liar ini juga banyak yang hilang karena dicuri.
"Camera trap kami pun banyak hilang. Bahwa ada indikasi dimungkinkan ada perburuan, saya kira sedang ditangani Polda Banten," kata Sekretaris Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Suharyono ke wartawan di Mapolda Banten, Senin (15/8/2023).
Suharyono sendiri tidak bisa memastikan berapa jumlah badak Jawa yang saat ini ada di TNUK. Yang jelas, berdasarkan data 2022, menurutnya, saat itu ada kurang-lebih 80 badak dengan rasio jumlah betina dan jantan yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ada polhut statis, polhut statis itu camera trap, itu menunjukkan masih 80 ekor dengan rasio hampir sama," ungkapnya.
Dia memaparkan, pada 2022, yang tertangkap kamera 47 ekor badak. Menurut dia, bukan berarti sisanya hilang atau diburu, melainkan bisa karena camera trap yang dicuri sehingga tidak merekam posisi badak.
"Itu tidak berarti yang lain diburu, yang lain mati, yang lain hilang, bukan. Tapi kemampuan karena camera trap kami pun banyak yang hilang," ungkapnya.
Sebelumnya, KLHK mengakui kondisi badak Jawa yang jadi perburuan di TNUK. Indikasi ini melatarbelakangi dibentuknya Satgas bersama Polda banten. Indikasi perburuan itu dari temuan tulang belulang badak dan cula badak yang dipotong.
"Kita memang menemukan adanya tulang belulang badak di lokasi tersebut (TNUK) di mana dipotong culanya, kita temukan," kata Dirjen Penegakkan Hukum KLHK Rasio Ridho.
Operasi gabungan Satgas ini lalu menyita 294 senjata api jenis bedil locok. Operasi ini dilakukan pada 17 Juli-2 Agustus 2023 di lima kecamatan penyangga TNUK.
"Kita lakukan operasi, pertama dijelaskan karena ada indikasi (perburuan), maka kita melakukan operasi gabungan. Kami melakukan tindakan tegas para pelaku yang melakukan perburuan ilegal terkait satwa-satwa liar yang dilindungi di Ujung Kulon, khususnya badak Jawa," kata Rasio.