Kang Emil Ungkap 3 Jurus Jitu agar Angklung Mendunia

Inkana Izatifiqa R Putri - detikNews
Sabtu, 12 Agu 2023 11:01 WIB
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi capaian Indonesia, yang berhasil memecahkan rekor dunia baru pergelaran angklung terbesar di dunia yang tercatat di Guinness World Records (GWR). Pergelaran ini merupakan inisiasi Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama jajaran Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dengan ketua umumnya Nyonya Tri Tito Karnavian.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan angklung merupakan warisan seni budaya dari Sunda, Jawa Barat, yang sudah ditetapkan oleh UNESCO pada 16 November 2010. Oleh sebab itu, ia berharap angklung bisa semakin mendunia.

Kang Emil menyampaikan warga Jawa Barat harus menjaga agar angklung tetap menjadi warisan dunia tak benda. Salah satunya dengan menggelar berbagai kegiatan bermain alat angklung secara massal.

Meski demikian, Kang Emil menyebut ada empat syarat agar angklung tetap masuk kategori sebagai warisan budaya yang dinilai UNESCO. Keempat poin tersebut ialah terjaga, terpelihara, teregenerasikan, dan terpromosikan secara luas baik lokal, nasional, maupun internasional.

"Keempat poin itu merupakan syarat mutlak dari UNESCO jika angklung ingin tetap menjadi warisan budaya tak benda dunia," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/8/2023).

Untuk menjaga agar angklung tetap menjadi warisan budaya tak benda dunia, Kang Emil mengungkapkan tiga jurus agar alat musik angklung mendunia. Pertama, hibah angklung kepada Kedutaan Besar RI di seluruh dunia.

Sejak awal menjadi Gubernur Jawa Barat pada 2018, ia sudah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Presiden Jokowi agar setiap Kedutaan Besar RI di seluruh dunia untuk memiliki instrumen angklung.

"Nanti yang bikin Jabar," ungkapnya.

Menurut Emil, angklung bisa jadi alat diplomasi paling mudah dan paling unik karena bisa mengiringi lagu masing-masing negara.

"Jadi angklung adalah sumbangan tatar Sunda kepada dunia," ucap dia.

Kedua, membangun pusat kebudayaan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Emil menyebut adanya pusat kebudayaan bisa menjadi sarana memperkenalkan angklung sebagai warisan budaya dunia.

"Kalau di Bandung ada Saung Angklung Udjo. Nanti di 27 kota/kabupaten akan juga diperkenalkan angklung seperti di Udjo," paparnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun telah berupaya memanfaatkan lahan-lahan di Jabar yang tidak memiliki fungsi sosial untuk ditanami bambu. Tanaman ini adalah bahan utama pembuatan alat musik tradisional, khususnya angklung.

Ketiga, Emil telah mengusulkan adanya Peringatan Hari Angklung Sedunia alias Angklung's Day. Menurutnya, peringatan hari angklung sedunia menjadi perwujudan kepedulian rakyat Jabar dalam upaya pelestarian dan ngamumule salah satu budaya dan seni Sunda, yaitu angklung.

"Kegiatan Angklung's Day merupakan salah satu agenda agar angklung tetap terjaga, terpelihara, teregenerasikan, dan terpromosikan secara luas baik lokal, nasional, maupun internasional," pungkasnya.




(anl/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork