Puji Rekor Dunia Angklung, PDP BS Unpad Singgung UU Pemajuan Kebudayaan

Puji Rekor Dunia Angklung, PDP BS Unpad Singgung UU Pemajuan Kebudayaan

Sukma Nur Fitriana - detikNews
Jumat, 11 Agu 2023 21:06 WIB
Prof. Ganjar Kurnia
Foto: Kemendagri
Jakarta -

Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDP BS) Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Ganjar Kurnia menilai keberhasilan Indonesia dalam memecahkan rekor dunia Guinness World Records (GWR) bermain angklung semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan seni budaya bernilai tinggi.

Diketahui, kegiatan kali ini Indonesia berhasil memecahkan rekor dunia melalui Pergelaran Angklung Terbesar di Dunia dengan 15.110 peserta. Kegiatan tersebut di helat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (5/8).

"Dulu waktu saya Rektor Unpad tahun 2007 juga pernah meraih rekor MURI dengan peserta mencapai 8.000-an melibatkan mahasiswa, dosen, dan karyawan bersama-sama memainkan angklung. Dengan adanya rekor dunia hingga 15.110 orang ini sesuatu yang bagus," ungkap Prof. Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (11/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof. Ganjar juga mengakui pernah menjadi duta kebudayaan Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Prancis. Selama di Prancis, dia turut berkontribusi dalam mempromosikan kebudayaan Sunda, salah satunya angklung yang bekerja sama dengan Saung Angklung Udjo.

"Banyak kegiatan lain untuk mempromosikan angklung yang sangat bagus. Kalau kita lihat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, termasuk kegiatan selain melestarikan juga mengembangkan kebudayaan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia pun menjelaskan pengertian mengembangkan adalah mengembalikan kepada masyarakat. "Angklung merupakan bagian yang bisa dikembalikan ke masyarakat. Apalagi angklung sudah menjadi warisan dunia yang diakui UNESCO," paparnya.

Prof. Ganjar melanjutkan pengakuan tersebut harus ditindaklanjuti dengan berbagai upaya pengembangan. Hal ini bertujuan agar generasi muda bisa mengenal budayanya.

"Melestarikan harus jadi tanggung jawab bersama. Jangan sampai sudah diakui UNESCO tapi berhenti sampai di situ, tidak ada kegiatan pelestarian dan pengembangan yang signifikan. Dengan peserta 15.110 yang diinisiasi OASE KIM bagus sekali, bisa masif, jumlah pesertanya jauh lebih banyak. Mudah-mudahan upaya ini bisa mengenalkan kekayaan budaya bangsa kepada anak-anak muda," harapnya.

Di sisi lain, Prof. Ganjar mengungkapkan, tahapan pertama untuk melestarikan warisan budaya seperti angklung ini ialah dengan mengenalkan.

"Harus dilakukan langkah-langkah lebih konkret dan terukur untuk menjaga warisan budaya, diperlukan dorongan pemerintah. Untuk menjaga kelestarian ialah dengan menggunakan. Kalau tidak, hanya akan dimuseumkan. Karena itu, di setiap kegiatan kenegaraan diharapkan lebih dikenalkan sebagai wujud diplomasi kebudayaan," paparnya.

Menurutnya, angklung mengandung falsafah kehidupan yang luar biasa dan sangat berfaedah untuk dipelajari bangsa. Karena itu, tugas generasi penerus bangsa yaitu menyelamatkan warisan budaya dengan melestarikannya.

"Di Jawa Barat sendiri ada sekitar 300-an jenis kesenian. Mungkin 250-an sudah punah. Tidak ada bekas-bekasnya. Hanya 15-20an jenis kesenian yang masih bertahan. Sisanya sudah sekarat awal, sumber daya manusia juga yang sudah sekarat akhir," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Koordinator Penyelenggara Pergelaran Angklung Terbesar di Dunia yang juga Ketua Umum OASE KIM Tri Tito Karnavian menjelaskan pemecahan rekor dunia pergelaran angklung ini merupakan prakarsa dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Tri mengatakan, Ibu Negara sangat memperhatikan dan mencintai seni budaya Indonesia, terutama alat musik tradisional seperti angklung. Apalagi alat musik tersebut juga telah diakui UNESCO sebagai warisan tak benda pada 2010 lalu.

"Tentunya Ibu Iriana Joko Widodo juga ingin angklung bangkit kembali setelah pandemi Covid-19 (yang) berdampak kepada para seniman dan para industri angklung. Kita harapkan hari ini berhasil mempersembahkan hadiah terbaik kepada Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia," tandas Tri.

(ncm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads