BMKG Ungkap Modifikasi Cuaca Tak Bisa Dilakukan di Papua Tengah, Kenapa?

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Rabu, 09 Agu 2023 15:53 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan modifikasi cuaca untuk mengatasi kekeringan tidak bisa dilakukan di wilayah Papua Tengah. Dwikorita menjelaskan, hal itu terjadi karena tidak ada awan hujan yang bisa digunakan untuk membuat hujan buatan.

"Modifikasi cuaca hanya bisa dilakukan kalau masih ada awan hujan. Kalau awan tipis seperti itu udah nggak bisa, kurang lebih kelembapan mencapai 70 persen atau lebih. Jadi ya mendung lah ya, nggak seperti itu lah ya," kata Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2023).

Dwikorita mengungkapkan, saat ini Papua Tengah memang sedang dilanda musim kemarau. Dia mengatakan kekeringan memang makin meningkat pada Agustus-September.

"Kalau trennya semakin ke pertengahan Agustus, akhir Agustus hingga September itu keringnya semakin meningkat, semakin puncak keringnya. Nanti setelah masuk Oktober mulai berkurang, mulai berkurang tapi masih kering, nah diprediksi hujan ini November," papar dia.

Dwikorita menjelaskan, El Nino menjadi pemicu kekeringan di wilayah tersebut. Menurut dia, hujan akan muncul sekitar November nanti.

"Sebetulnya El Ninonya masih terjadi bahkan semakin puncak El Ninonya tapi kita diuntungkan November itu diprediksi sudah hujan. Jadi pengaruh El Nino akan kalah dengan musim hujan, itu sekitar November kecuali di Nusa Tenggara diprediksi pengaruhnya masih cukup kuat hingga November bahkan awal Desember masih diprediksi masih, karena di sana kan hujannya juga terlambat," tutur Dwikorita.

Sebagai informasi, kekeringan hebat melanda di Papua Tengah beberapa waktu terakhir hingga menyebabkan kelaparan. Pemerintah pun berencana membangun gudang logistik di Papua Tengah untuk mencegah kelaparan ke depannya.




(mae/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork