Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menelusuri kabar sekolah internasional menyediakan toilet untuk kaum gender netral. Disdik memastikan tak ada sekolah internasional di Jakarta yang memiliki toilet netral.
"Semua sudah kasih data. Jadi satuan pendidikan kerja sama, kan SMP itu ada 59, SMA-nya ada 43. Semuanya clear, hanya ada dua jenis toilet atau jamban, yaitu untuk laki-laki dan perempuan," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/8/2023) malam.
Purwosusilo menyampaikan sekolah internasional di Jakarta tergabung dalam satuan pendidikan kerja sama (SPK). Sejauh ini, masing-masing sekolah bagian dari SPK telah melaporkan sarana dan prasarana yang ada di gedung mereka.
Hasilnya, sekolah tersebut hanya memiliki dua jenis toilet, yaitu toilet wanita dan pria. Selanjutnya, Disdik DKI bakal turun ke lapangan memonitor setiap sekolah.
"Pengawas itu rutin memonitor ke sekolah," jelasnya.
Purwosusilo mengingatkan agar setiap sekolah menaati ketentuan soal standar sarana dan prasarana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007. Dalam aturan itu, kata dia, jelas bahwa toilet atau jamban untuk pria dan wanita.
"Semua sekolah harus taat pada standar sarpras, berarti toilet hanya untuk laki-laki atau pria saja, yang satunya untuk perempuan atau wanita," tegasnya
"Bedanya di mana? Bedanya perbandingan jumlah jamban dan jumlah luas/ruang," sambungnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta turun tangan melakukan pengecekan perihal viral sekolah internasional menyediakan toilet untuk kaum gender netral. Kabar mengenai toilet gender netral itu viral di media sosial meski tak jelas lokasi sekolah yang dimaksud.
Simak juga Video 'Toilet Umum Berpotensi Jadi Tempat Penularan HPV, Pemicu Kanker Serviks':
(taa/lir)