Program JKN Bantu Pengobatan Pasien Gagal Ginjal di Tangerang

Program JKN Bantu Pengobatan Pasien Gagal Ginjal di Tangerang

Inkana Putri - detikNews
Selasa, 08 Agu 2023 15:41 WIB
Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan telah banyak dirasakan masyarakat Indonesia.
Foto: Dok. BPJS Kesehatan
Jakarta -

Manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan telah banyak dirasakan masyarakat Indonesia. Tak sedikit pula masyarakat yang tertolong dan mampu memperbaiki kualitas hidupnya berkat program ini.

Abas Basri (63) menjadi salah satu pasien gagal ginjal yang telah merasakan manfaat program JKN. Sejak enam tahun silam, Abas tengah berjuang melawan penyakitnya. Apalagi ia harus menjalani terapi cuci darah dua kali dalam seminggu, di mana biaya perawatannya terkenal cukup mahal untuk sekali tindakan.

Namun, warga Kota Tangerang ini mengaku bersyukur karena telah terdaftar sebagai peserta JKN sejak tahun 2015. Pasalnya, ia tak perlu bingung dan khawatir tentang pembiayaan terapi cuci darah yang sedang dijalani karena telah dijamin oleh JKN sesuai dengan indikasi medis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abas pun bisa tenang dan fokus terhadap kesembuhannya. Terlebih setiap seminggu ia harus menjalani cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang.

"Awalnya bingung, dari mana saya mendapatkan uang untuk membayar biaya perawatan atas penyakit ini. Untuk kebutuhan sehari-hari saja masih pas-pasan. Sampai saat pertama masuk rumah sakit dan dilakukan cuci darah, pikiran saya masih sangat risau. Biayanya saja sudah besar, bagaimana saya harus cuci darah 2 kali dalam seminggu. Beruntungnya, dokter dan perawat menenangkan saya sambil memasangkan alat di tangan saya. Ternyata semua tindakan seperti ini tidak dikenakan biaya. Saya sangat terharu dan saya tidak bisa berkata apa-apa, rasa syukur ini sangatlah besar," ujar Abas dalam keterangan tertulis, Selasa (8/8/2023).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Abas menjelaskan tak pernah menemukan kendala selama menjalani pengobatan. Ia bahkan merasa takjub dengan pelayanan para petugas kesehatan di RSUD Tangerang yang ramah dan sangat membantu. Selama bertahun-tahun berobat, ia merasa menemukan keluarga baru.

"Saya merasa menemukan banyak hikmah dalam cobaan ini. Adanya Program JKN ini memberikan harapan dan semangat baru bagi kami para pejuang cuci darah. Sekaligus menyadarkan jika kesehatan itu penting dan wajib kita jaga. Selama menjalani cuci darah, saya tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, benar-benar nol rupiah. Saya sangat lega dan bersyukur. Program JKN ini sangat penting dan tidak tergantikan. Selain itu, dukungan dari rekan-rekan yang sedang sama-sama berjuang, serta petugas medis di rumah sakit yang terus memberikan pelayanan prima, seperti suntikan semangat untuk kesembuhan saya. Karenanya kami tidak pernah stres, lebih seperti healing kalau kata anak muda," ungkapnya.

Abas mengungkapkan tak pernah putus asa, walaupun sebagian orang mengatakan cuci darah tidak akan sembuh dan hanya memperpanjang umur saja.

"Saya tetap bersyukur masih diberikan hidup, dan masih berguna bagi masyarakat sekitar," ucapnya.

Ia pun berpesan agar seluruh masyarakat terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, rutin olahraga dan istirahat cukup. Tak lupa, ia juga melakukan cek kesehatan secara rutin sebagai upaya deteksi dini potensi penyakit.

"Sebagai pasien cuci darah, kita tidak perlu banyak pikiran serta tidak boleh putus asa dengan kondisi kesehatan yang dialami. Memang tidak bisa dipungkiri, kadang ada rasa lelah. Tapi kalau saya, yang saya ingat adalah keluarga. Itu jadi semangat buat saya untuk terus bertahan menjalani cuci darah ini. Untuk masyarakat yang sehat, ayo terapkan pola hidup sehat, kurangi mengonsumsi minuman berpengawet agar kerja ginjal kita tetap bagus dan tubuh kita tetap prima," pesannya.

"Sebagai langkah pencegahan, BPJS Kesehatan telah menyediakan menu Skrining Riwayat Kesehatan di Aplikasi Mobile JKN untuk mengetahui potensi penyakit kronis. Hasil skrining akan menunjukkan seberapa besar risiko kita terhadap beberapa penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, gagal jantung, dan gagal ginjal. Jika tingkat risiko menunjukkan hasil sedang dan tinggi, maka peserta dapat langsung datang ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," pungkasnya.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads