Rekan Bahlil di DPD Golkar Papua Barat Daya: Tak Instan Perjuangan Beliau

Erika Dyah Fitriani - detikNews
Senin, 07 Agu 2023 12:40 WIB
Potret lawas ketika Bahlil menjadi Kader Golkar. Foto: dok. Istimewa.
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia disebut royal atau sangat ringan tangan membantu Partai Golkar dan memiliki kontribusi yang paripurna selama 26 tahun bergabung di partai tersebut. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPD Golkar Papua Barat Daya Yan Piter Bosawer.

"Apalagi kan beliau ini bendahara partai. Duit sendiri miliaran rupiah mengalir untuk partai," papar Yan Piter yang merupakan rekan seangkatannya dalam keterangan tertulis, Senin (7/8/2023).

"Jangankan uang, itu urusan kecil. Nyawa pun hampir hilang untuk partai. Yang tanya apa kontribusi Bahlil untuk partai, mungkin dia sedang lucu-lucunya," tambahnya.

Yan Piter mengungkapkan naiknya karier Bahlil di Golkar Papua berawal dari jatuhnya pesawat Cassa 29 milik TNI di Papua. Jatuhnya pesawat menimpa Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) atau Muspida saat itu yang merupakan pimpinan atau kader Golkar.

"Karena Ketua DPD pada saat itu jatuh dengan pesawat, yang menimpa Forkopimda, dulu Muspida. Pada waktu itu dari Timika sepulangnya pelantikan Ketua DPRD Kabupaten Timika dengan pesawat Cassa 29. Milik Angkatan udara," kenang Yan Piter.

Ia menambahkan peristiwa yang membuat pimpinan hilang itu pun membuat Golkar Papua melakukan reorganisasi.

"Dibuat pemilihan Ketua DPD yang baru. Terpilihlah ketua baru Bapak John Ibo. Sampai empat tahun ke depannya, terjadi Musda lagi. Musda diselenggarakan Bahlil sudah jadi pengurus di tingkat provinsi, kami baru mulai di tingkat distrik, sementara Kakak Bahlil sudah jauh di atas, kita termotivasi," terangnya.

Pada 1 Desember 2006, lanjut Yan Piter, dilakukan Musda Partai Golkar di Swissbel Hotel Jayapura. Musda itu menetapkan Ketua Umum terpilih almarhum Habel Suwae, mantan Bupati Kabupaten Jayapura. Setelah formatur melengkapi dan membahas struktur pengurus, Bahlil kemudian menjabat sebagai bendahara.

"Jadi, Bahlil mengabdi dan membuktikan diri dulu selama 10 tahun baru jadi Bendahara DPD Golkar. Tidak instan perjuangan beliau. Tidak ada itu hadiah atau pemberian dari kamus kehidupan beliau. Semua diperjuangkan dari keringat dan air mata," tegasnya.

Menurutnya, kontribusi dan prestasi Bahlil untuk Golkar Papua sudah terang benderang karena Bahlil bukan sosok kader karbitan.

"Jadi itu fakta daripada keraguan yang diragukan sebagian pihak bahwa beliau itu bukan kader Golkar. Kalau soal catatan itu, mohon maaf, kita mendisklaim orang yang telah mendedikasikan totalitas dirinya kepada partai baik sumber daya finansial, waktu, tenaga, dan pikiran yang didedikasikan kepada organisasi," tutur Yan Piter.

"Ini kan justru menjadi hal yang perlu kita apresiasi. Dengan mengakui, menghargai dan menghormati begitu," pungkasnya.




(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork