Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPD Golkar Papua Barat Daya Yan Piter Bosawer mengungkapkan sepak terjang Bahlil Lahadalia di Partai Golkar sudah dimulai sejak 26 tahun lalu. Menurutnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu aktif di Golkar sejak masih menjadi mahasiswa.
"Menteri Bahlil ini dalam sejarah kepemimpinannya di Golkar, beliau sudah masuk ke Golkar sejak dulu masih aktivis mahasiswa, intra perguruan tinggi, mantan ketua senat mahasiswa, lalu selanjutnya beliau bergabung dengan partai Golongan Karya 1997-1999 di bawah kepemimpinan Ketua Golkar Papua saat itu Pak Nathaniel Kawiae," ujar Yan Piter dalam keterangan tertulis, Senin (7/8/2023).
Yan Piter menyebut Bahlil tidak seperti anak-anak pejabat di Jakarta yang langsung diberi jabatan pimpinan di DPD Golkar Papua atau Irian Jaya saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menteri Bahlil ini kan bukan anak siapa-siapa. Tidak seperti anak-anak pejabat di Jakarta dikasih jabatan," ungkap Yan Piter.
"Dia harus memulai dari bawah, sejak mahasiswa, 26 tahun lalu, dia berjuang sendiri. Keringat sendiri dan pembuktian kompetensi sendiri," sambungnya.
Ia menerangkan saat itu Bahlil dikader oleh John Piet Wanane, Bupati Sorong dua periode (1997-2002 dan 2002-2007) di tingkat kabupaten. Kemudian, Bahlil yang masih belia saat itu bergabung dengan kepemimpinan Partai Golkar Provinsi Irian Jaya.
"Pak Bahlil sudah bergabung di masa itu. Masih provinsi masih bernama Irian Jaya. Lalu selanjutnya perkembangan perubahan politik tata negara kita, seiring reformasi 1997, UU 45 mengalami perubahan terakhir 2003 ya, lalu nama menjadi Papua berubah," jelas Yan Piter.
"Bahlil itu saat itu masih mahasiswa sudah aktif di Partai Golkar, termasuk mantan Bupati Sorong, yang merupakan senior kawakan Partai Golkar ada tiga tokoh yakni Pak Wanane, Barnabas Suebu, Pak Yap Solosa. Itu senior cikal bakal partai Golkar di Papua. Jadi mereka ini menjadi tokoh terdepan, dan figur yang membuat generasi mudah termotivasi untuk berkembang seperti itu," pungkasnya.
(prf/ega)