Warga mengeluhkan kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Bogor kawasan Cijantung, Jakarta Timur (Jaktim), akibat adanya perbaikan jalan. Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyadari konsekuensi keluhan tersebut.
"Kita mencoba menghindari keluhan-keluhan itu, kita berusaha dalam merapikan jalan tetap transportasinya bisa jalan juga," kata Plt Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo, Rabu (2/8/2023).
Dia mengatakan Bina Marga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan kepolisian untuk mengantisipasi potensi terjadinya kemacetan saat perbaikan jalan dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru menyadari setiap adanya perbaikan jalan berpotensi menimbulkan kemacetan sehingga muncul kritik dari masyarakat. Namun dia mengatakan perbaikan jalan dilakukan agar tidak ada lagi lubang di jalanan Jakarta.
"Kalau ada kemacetan, memang kita tidak pungkiri ada kemacetan, itu kan efek dari kegiatan di jalan. Tapi sebenarnya itu kan semuanya untuk kebaikan pengguna jalan semua, daripada jalannya rusak makanya kita rapikan," ujar Heru Suwondo.
"Pekerjaan itu tentunya kita merapikan jalan-jalan yang ada, kita ini ingin di Jakarta kondisi jalannya selalu mantap, zero hole, tidak ada lubang, makanya itu kita rapikan semua," imbuhnya.
Heru memastikan seluruh pekerjaan perbaikan jalan di Jakarta akan selesai. Heru memahami adanya konsekuensi dari proses perbaikan jalan ini. Namun dia terus berupa untuk bisa mengatasi segala keluhan tentang perbaikan jalan.
"Harus selesai, pokoknya semua pekerjaan yang di jalan harus selesai. Karena memperbaiki jalan berarti kan mengganggu pengguna jalan, dengan mengganggu pengguna jalan, itu tentunya ada keluhan-keluhan dari pengguna jalan," terang Heru.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Polusi Jakarta Memprihatinkan, Paparannya Bikin Iritasi Saluran Napas':
Keluhan soal kemacetan di Jalan Raya Bogor tepatnya kawasan Cijantung sempat ramai di media sosial. Warga mengkritik karena ada lajur yang tertutup, padahal volume kendaraan sedang padat saat jam berangkat kerja.
Salah satu pengendara sepeda motor, Ahmad (30), mengatakan kemacetan ini sudah seperti 'sarapan pagi'. Badannya pun jadi berkeringat akibat macet.
"Ya kalau dibilang macet di sini sudah kayak sarapan pagi, iya. Mandi keringet juga iya," kata Ahmad di lokasi pagi tadi.
Kecepatan pengendara tidak lebih dari 20 km/jam. Kendaraan padat memenuhi seluruh lajur hingga tepi jalan.
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (2/8/2023), pukul 07.00 WIB, kemacetan sudah terlihat dari Jalan Raya Bogor-Kalisari, Pasar Rebo, Jaktim. Kemacetan ini terus terasa hingga lampu merah Mal Cijantung.