Pihak Keluarga Yakin Ada Unsur Kesengajaan di Kasus Tewasnya Bripda ID

Pihak Keluarga Yakin Ada Unsur Kesengajaan di Kasus Tewasnya Bripda ID

M Sholihin - detikNews
Rabu, 02 Agu 2023 15:58 WIB
Y Pandi berharap kasus putranya Bripda IDF alias ID yang tewas tertembak Bripda IMS alias IM diproses secara transparan. (M Sholihin/detikcom)
Y Pandi berharap kasus putranya Bripda IDF alias ID yang tewas tertembak Bripda IMS alias IM diproses secara transparan. (M Sholihin/detikcom)
Bogor -

Orang tua (ortu) Bripda ID mengaku kecewa atas pernyataan Polda Jawa Barat yang menyebut Bripda ID tewas tertembak karena unsur kelalaian Bripda IM. Ortu Bripda ID meminta pernyataan itu dicabut.

"Saya sudah komunikasi dengan keluarga, bahwa beliau menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan dari Dirkrimum Polda Jabar (Kombes Surawan, red) yang mengatakan karena unsur-unsur kelalaian," kata kuasa hukum keluarga Bripda ID, Jajang, kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).

Dia mengatakan bapak dan ibu Bripda ID terpukul setelah mendengar pernyataan tersebut. Ayah dan ibu Bripda ID sempat hadir ke Polres Bogor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Klien kami sampai sulit tidur tadi malam dengan pernyataan tersebut. Klien kami meminta agar pernyataan tersebut dicabut. Klien kami sangat terpukul dan tersudutkan," tambahnya.

Tim kuasa hukum juga meyakini ada unsur kesengajaan dan perencanaan dalam kasus tewasnya Bripda ID oleh Bripda IM. Selain menyoroti soal keberadaan senpi, dia menyebut Bripda IM sempat menelepon Bripda ID.

ADVERTISEMENT

"Kami tegaskan, kami tetap bersikukuh karena unsur kesengajaan dan perencanaan, karena sudah sangat jelas melalui gelar kemarin ada yang tidak bisa dibantah bahwa nyata adanya senpi tersebut sudah disiapkan dan dalam keadaan siap tembak, kemudian pelaku IMS yang meminta korban IDF melalui telepon milik saksi AN dengan nada kasar 'sini kau'," kata Jajang.

Dia mengatakan pihak keluarga menahan diri tak langsung mengungkapkan hal tersebut di Polres Bogor kemarin. Dia mengatakan situasi saat itu tidak kondusif.

"Baik, memang ada beberapa fakta yang bisa diterima terkait CCTV-nya, tapi itu tidak menggambarkan peristiwa seutuhnya," kata Jajang.

"Dan sebetulnya kami pihak keluarga dan kuasa hukum memang belum mau menyampaikan semua tadi malam, karena kondisi tidak kondusif," sambungnya.

Dugaan Kesengajaan Penembakan Bripda ID

Jajang kemudian menyampaikan beberapa poin yang membuatnya yakin ada unsur kesengajaan dan perencanaan dalam kasus tewasnya Bripda ID. Salah satunya, curhat Bripda ID kepada kekasihnya terkait intimidasi dari seniornya. Namun Jajang tidak merinci intimidasi yang dimaksud.

"Ada beberapa hal yang yang menjadi keyakinan kami bahwa ini karena unsur-unsur kesengajaan dan adanya unsur perencanaan. Pertama, dikuatkan dengan kondisi yang tidak kondusif dari awal tahun di lingkungan korban, adanya intimidasi dari seniornya itu melalui bukti curhatan almarhum Bripda IDF kepada pacarnya," terang Jajang.

Jajang juga mengungkap Bripda ID datang ke kamar yang menjadi lokasi penembakan karena diminta oleh Bripda IM. Keberadaan senpi, menurut Jajang, juga sudah disiapkan.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Adanya bukti pelaku IMS meminta agar korban IDF datang ke TKP melalui telepon milik saksi AN dengan nada kasar 'sini kau'. Adanya bukti pelaku IMS sudah mempersiapkan senpi dengan matang dan sadar memasukkan magasin dan pelurunya untuk ditembakkan ke korban IDF," kata Jajang.

Poin lain yang membuat pihaknya yakin ada unsur kesengajaan dan perencanaan adalah karena Bripda IM mengarahkan senpi ke arah mematikan. Dia juga menyinggung soal Bripda IM berupaya menghilangkan barang bukti dan kabur setelah Bripda ID tewas tertembak.

"Ketika korban IDF datang ke TKP kemudian pelaku menarik senpi dengan mengayunkan ke arah korban IDF dan menembakkan ke arah mematikan kepala leher bagian atas," kata Jajang.

"Setelah pelaku IMS berhasil melumpuhkan korban IDF kemudian pelaku IMS berusaha menghilangkan alat bukti dengan mencuci pakaian yang telah terkena lumuran darah IDF, dan setelah itu pelaku IMS mencoba melarikan diri. Kemudian tertangkap oleh rekan-rekannya di flat tersebut," tambahnya.

Dugaan Tak Ada Kesengajaan

Diberitakan sebelumnya, Polda Jawa Barat menepis anggapan Bripda ID yang tewas tertembak Bripda IM di Asrama Polri Cikeas, Gunungputri, Kabupaten Bogor, adalah sebuah pembunuhan berencana. Polisi menyebutkan tewasnya Bripda ID adalah murni sebuah kelalaian yang dilakukan tersangka IM.

"Bukan, kita tidak menemukan unsur perencanaan dalam peristiwa ini," kata Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Surawan kepada wartawan di Polres Bogor, Selasa (1/8/2023).

Surawan menyampaikan, dari hasil penyelidikan sejauh ini, insiden tertembaknya Bripda ID adalah sebuah kelalaian.

"Dari fakta-fakta yang ada, ini adalah kelalaian yang dilakukan oleh tersangka sehingga menyebabkan senjata meletus dan mengenai rekannya," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads