Anaknya Lolos Seleksi Akpol, Pedagang Cilok di Serang: Terima Kasih Kapolri

Anaknya Lolos Seleksi Akpol, Pedagang Cilok di Serang: Terima Kasih Kapolri

Audrey Santoso - detikNews
Rabu, 26 Jul 2023 11:55 WIB
Pedagang cilok di Serang, Banten, Mamat (48) dan istrinya. Keduanya orang tua catar Jefri Budiartono yang dinyatakan lolos seleksi taruna Akpol 2023.
Foto: Pedagang cilok di Serang, Banten, Mamat (48) dan istrinya. Keduanya orang tua catar Jefri Budiartono yang dinyatakan lolos seleksi taruna Akpol 2023. (dok. istimewa)
Jakarta -

Pedagang cilok keliling di Serang, Banten, Mamat (48) dan istrinya mengaku bangga. Anak mereka, Jefri Budiartono (20) lolos seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) 2023.

"Saya terima kasih kepada Bapak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo), kepada bapak panitia-panitia, anak saya sudah keterima di Akademi Kepolisian," kata Mamat kepada detikcom di Akpol, Senin (24/7/2023) lalu.

Sang istri lalu mengatakan rasa terima kasih diberikan kepada Kapolri karena dia dan suami menilai rekrutmen Akpol bersih. Dia pun menitipkan Jefri kepada Polri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah anak saya keterima tanpa biaya sepeserpun, gratis. Saya titip anak saya, Jefri Budiartono," ucap istri Mamat dalam kesempatan yang sama.

"Allah yang mahakuasa dan adil, anak kami ini sudah lulus di akademi kepolisian. Semoga kedepannya anak saya itu cita-citanya tercapai dan sukses selalu," timpal Mamat.

ADVERTISEMENT

Istrinya kemudian menceritakan Jefri, yang merupakan anak satu-satunya, adalah sosok yang mandiri dan tak menyusahkan orang tua, Bahkan, sambung istri Mamat, anak laki-lakinya itu membantu ayahnya berkeliling jualan cilok jika libur sekolah.

"Jefri pernah bantu jualan Bapaknya, keliling. Bapaknya nggak sakit, cuma dia pengen bantu ayahnya karena lagi libur sekolah," ucap istri Mamat.

Mamat pun mengaku merasa kasihan bila melihat Jefri harus ikut berjualan, "Cuma saya kasihan ke anak. Saya bilang, 'Sudah deh, ayah saja yang sengsara, ayah saja'," lanjut Mamat.

Jefri Gagal Seleksi Akpol 2021 dan 2022

Dalam wawancara dengan detikcom, Jumat (21/7), Jefri saat itu menjelakan kegagalannya di seleksi Akpol 2021 dan 2022. Jefri mengatakan dia tak lolos karena rankingnya di atas jumlah kuota yang telah ditentukan panitia rekrutmen Akpol.

"Yang pertama saya gagal karena ranking 8, tapi yang diambil cuma tiga dari Banten. Tahun kemarin alhamdulillah saya ke Pusat, tapi saya gagal di pantukhir (panitia penentuan akhir), yang diambil 3, saya (peringkat) keempat," tutur dia.

Tahun ini, Jefri mengaku sudah belajar dari kekurangannya di dua tahun pertama seleksi Akpol. Tahun ini dia merasa unggul karena nilai akhir ujian jasmaninya menyentuh angka 91,5.

"Saya punya persiapan sendiri di tahun ini, tahun ini saya latihan lagi. Kemarin terakhir jasmani di Pusat ini alhamdulillah 7 putaran lebih 280 meter, nilai akhir jasmani 91,5," ucap Jefri.

Dari sisi akademis, Jefri mengatakan selalu menjadi juara kelas. "Di SD ranking 1 terus, SMP ranking 1 juara umum, SMA 3 besar di SMA 1 Kota Serang," lanjut dia.

Tahun lalu, saat gagal seleksi di tingkat Pusat, dia sempat ditawari menjadi Bintara Polri. Ayahnya pun menyerahkan keputusan pada Jefri.

"Ketika saya gagal kemarin-kemarin, saya ditawarin jadi Bintara Polri. Ayah sebenarnya sudah bilang, 'Nggak apa-apa, kalau lelah tes Akpol lagi, Bintara saja'," kata Jefri.

Jefri BudiartonoJefri Budiartono, catar Akpol 2023 yang lolos seleksi. Foto: Audrey Santoso/detikcom

Namun karena usianya masih memenuhi persyaratan seleksi Akpol, Jefri menolak tawaran direkrut menjadi Bintara Polri. Pun Sang Ayah, lanjutnya, menyanggupi membiayai operasionalnya saat mempersiapkan syarat administrasi dan transportasi ke Polda Banten.

"Tapi saya tetap mau jadi Akpol, keinginan sendiri. Saya tanya ke orang tua, 'Ada nggak untuk biayanya? Karena kan harus fotokopi persyaratan administrasi, itu bisa Rp 300 ribu-an, belum transportasi dari rumah ke tempat tes, harus isi bensin ke mana-mana. Untung sekarang bisa nanya-nanya (ke panitia) lewat WA," ceritanya.

"Ayah bilang sanggup membiayai, ya sudah saya coba Akpol lagi, sekalian penghabisan umur istilahnya. Ayah bilang, 'Ya silakan'. Alhamdulillah di (seleksi) tingkat panda (panitia daerah) kemarin ranking 1. Saya lalu berdoa, minta restu orang tua, 'Relakan saya jadi milik negara Yah, Bu. Meskipun saya anak satu-satunya'," cerita Jefri.

(aud/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads