Budayawan hingga Komika Apresiasi Polri Terbuka Terima Kritik Masyarakat

Herianto Batubara - detikNews
Senin, 24 Jul 2023 12:17 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersalaman dengan Indro Warkop Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Seniman hingga komika Indonesia bicara soal lomba stand up comedy dan festival musik yang digelar Polri dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77. Sikap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran yang terbuka serta menerima kritik membangun lewat acara tersebut diapresiasi.

Jenderal Sigit dan jajaran menyaksikan langsung grand final stand up comedy yang digelar di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (23/7) malam. Meski para komika bergantian melontarkan kritik ke Polri yang dibalut dengan komedi, Sigit dan jajaran tampak senyum hingga tertawa menanggapi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di acara Grand Final Stand-up Comedy pada HUT ke 77 Bhayangkara. Foto: dok. Istimewa

Dalam wawancara dengan wartawan usai acara, Jenderal Sigit mengapresiasi kritik dan saran yang membangun yang disampaikan para komika tersebut. Dia menyebut, kritik membangun diperlukan untuk perbaikan instansi Polri ke depan.

"Ini juga bagian dari upaya kita terus membawa melakukan perubahan di institusi Polri agar ke depan bisa menjadi lebih baik, lebih dekat dengan masyarakat, responsif dan tentunya Polri bisa betul-betul memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," ujar Sigit.

Budayawan Sudjiwo Tedjo menyambut baik lomba stand up comedy dan festival musik yang digelar Polri dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 tersebut. Agenda semacam ini bisa mengarahkan masyarakat ke hal-hal positif, dan menjauhkan dari hal-hal negatif seperti tawuran, narkoba, dan lainnya.

Sudjiwo Tedjo Foto: dok ist

"Harapan saya Bhayangkara terus meningkatkan diri dalam perlindungan terhadap masyarakat sehingga 'kami siap melayani' yang tertulis di banyak polsek dan lain sebagainya itu bukan cuma jargon," ujarnya.

Komedian senior Indro Warkop juga mengapresiasi Polri. Dia mengatakan, lomba stand up comedy yang digelar Polri adalah penghargaan polisi pada kesenian. Dia mengapresiasi keterbukaan Polri di era kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Buat saya ini adalah sebuah penghargaan dari polisi pada sebuah kesenian budaya, terutama ketika mereka bebas untuk bisa mengkritik polisi. Di sini ada keterbukaan pada polisi dan ada sebuah keinginan dari polisi untuk terbuka, boleh dikritik. Karena apa, karena polisi memang harus mempunyai kedekatan dengan masyarakat dan kritik sosial kepada polisi itu adalah salah satu kedekatan dengan masyarakat, kecintaan masyarakat pada Polri," kata Indro.

Indro Warkop Foto: dok ist

"Bravo Polri, semoga di masa mendatang Polri semakin hebat," sambungnya.

Komedian senior Abdel juga menyampaikan hal senada. Abdel mengapresiasi Polri menggelar lomba stand up comedy. Kerelaan Polri dikritik lewat stand up comedy menandakan bahwa Polri kini sangat terbuka.

"Katanya kalau kritik lewat komedi itu akan lebih mengena, pesannya lebih dapet dan keterimanya juga dengan lebih cair. Ya mudah-mudahan apa yang dimaksudkan ini bisa tercapai," ujarnya.

"Untuk perkembangan dunia stand up-nya pun bagus banget, ada institusi yang rela diroasting lah istilahnya. Ini akan membuat kepekaan teman-teman komika terhadap isu-isu sosial, isu-isu politik, isu-isu yang bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk dijadikan materi stand up-nya," sambungnya.

Komika muda Marshel Widianto mengatakan, digelarnya acara lomba stand up comedy ini adalah bukti Polri perhatian pada seniman, khususnya komika. Dia senang Polri memberikan wadah bagi para komika untuk menyalurkan bakat, juga sekaligus memberikan kritik membangun bagi Polri.

"Terima kasih untuk para direktorat dari Polri yang sudah memberikan wadah untuk kami semuanya dan juga memberikan rezeki untuk kami semuanya," ujarnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di acara Grand Final Stand-up Comedy pada HUT ke 77 Bhayangkara. Foto: dok. Istimewa

Deswin Faqih, menyabet juara 1 dalam lomba stand up comedy ini. Dia berharap Polri ke depan terus berbenah dan semakin baik dalam melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. Dia berharap agenda ini bisa diulang tahun depan, bukan hanya lomba stand up comedy, namun juga bentuk kesenian lainnya.

Benediktus Fasak, juara 1 lomba festival musik, juga menyampaikan hal senada. Baginya acara yang digelar Polri ini bisa memacu para musisi muda Indonesia untuk lebih produktif dalam berkarya.

Kompetisi stand-up comedy dan festival musik yang digelar di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (23/7) ini berlangsung meriah.

Dari kategori musik festival sendiri, juara pertama diraih oleh Benediktus Fasak dari Jakarta. Juara kedua ditempati oleh Indonesia Marine Police Band dari Jakarta. Kemudian disusul Southside Anthem, Retrorica dan Trove Band.

Sementara itu, dari kategori stand-up comedy sendiri Deswin Faqih dari Kalimantan menjadi juara pertama. Fahri Purnomo dari Bekasi menempati posisi ketiga. Disusul Muhammad Ronaldo dari Bekasi, Briptu Ferry A dan Fahri Teguh.

Penonton bernama Rahmawati berharap acara kompetisi stand-up comedy dan festival musik ini bisa kembali digelar Polri tahun depan.

"Ini memang bagus untuk mendekatkan dengan masyarakat, Polri bisa dekat dengan masyarakat, bisa mendapatkan kritik-kritik yang membangun juga dari masayarat lewat yang lucu-lucu kayak gini," ujarnya.




(hri/fjp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork