Buka-bukaan Menpora Dito soal Asal Harta Hadiah di LHKPN

Buka-bukaan Menpora Dito soal Asal Harta Hadiah di LHKPN

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 19 Jul 2023 21:04 WIB
Menpora Dito Ariotedjo memberikan keterangan usai diperiksa Kejagung sebagai saksi kasus korupsi BTS Kominfo. Dito diperiksa selama dua jam.
Menpora Dito (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Harta dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang dilaporkan di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) senilai Rp 282 miliar menuai sorotan. Pasalnya, setengah kekayaan Dito berasal dari hasil hadiah.

Total ada lima aset Dito yang dilaporkan berlabel hadiah. Kelima aset itu mulai terdiri dari empat rumah dan satu mobil. Jika ditotal aset berstatus hadiah itu mencapai Rp 162 miliar,

KPK pun telah buka suara perihal kekayaan Dito yang bersumber dari hadiah. Jumlah fantastis itu membuat KPK terkejut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita belum lihat hadiahnya dari siapa kan. Kita juga nggak tahu ini salah kasih nama hadiah sebenarnya warisan atau hibah nggak tau kita. Karena istilah hadiah kan kita kaget juga," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan di gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/7).

Menurutnya, keterangan hadiah dalam LHKPN Dito Ariotedjo tergolong unik. Pasalnya, opsi hadiah tidak ada dalam pengisian asal-usul harta kekayaan penyelenggara negara.

ADVERTISEMENT

"Biasanya kan hibah tanpa akta, hibah pakai akta, warisan, itu kan opsi yang ada kan itu. Kalau hadiah kan mungkin hadiah kecil-kecil aja kan jam tangan," ujar Pahala.

Hadiah dari Orang Tua Istri

Dito Ariotedjo lalu buka suara soal polemik empat rumah dan satu mobil senilai total Rp 162 miliar yang disebut berasal dari hadiah. Dito mengatakan aset itu merupakan pemberian orang tua.

"Dari lima aset tanah, empat di antaranya adalah pemberian orang tua. Jadi memang posisinya hadiah," kata Dito saat dihubungi detikcom, Rabu (19/7/2023).

Dito mengatakan telah menyerahkan bukti kelima asetnya yang berasal dari hadiah tersebut ke KPK. Dia memastikan asal usul asetnya yang fantastis itu bisa dipertanggungjawabkan.

"Oh itu sudah diberikan dan di-input saat laporan kok. Kan memang proses verifikasi penelusuran di KPK itu ada jangka waktu 30 hari sejak kita input. Jadi waktu kita input data pelaporan semua sertifikat dan bukti otomatis wajib diserahkan," katanya.

Menurut Dito, kelima aset hadiah itu merupakan pemberian dari orang tua pihak istri. Hadiah itu lalu diberikan secara khusus kepada istrinya.

"Hadiah empat aset rumah itu merupakan pemberian orang tua istri saya ke istri," kata Dito.

Mertua Dito Ariotedjo diketahui bernama Fuad Hasan Masyhur. Selain seorang pengusaha, Fuad juga dikenal sebagai politikus dari Partai Golkar.

"Dalam LHKPN laporannya itu pasangan digabung dan mungkin perlu diketahui memang ayah mertua saya mungkin dikenal sebagai pengusaha nasional," terang Dito.

Siap Diklarifikasi KPK

Dito meyakini tidak ada masalah dari laporan kekayaannya. Dia pun mengaku siap jika dimintai klarifikasi oleh KPK.

"Kalau di-input ke LHKPN semua akta dan asal usulnya jelas dan kita berusaha jujur dalam laporannya. Jika KPK membutuhkan klarifikasi lebih lanjut saya siap," kata Dito.

Harta milik Dito yang dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) mencapai Rp 282 miliar. Namun, ada lima aset berupa empat rumah dan satu mobil yang ditulis merupakan hasil hadiah. Jika ditotal kelima aset berlabel hadiah ini mencapai Rp 162 miliar.

Dito mengatakan aset hadiah yang tertera di LHKPN miliknya itu merupakan pemberian dari orang tua pihak istrinya. Aset tersebut, kata Dito, diberikan khusus kepada istrinya.

"Dari lima aset tanah, empat di antaranya adalah pemberian dari orang tua. Jadi memang posisinya hadiah, namun kita juga lagi tanya ke pihak hukum karena kemarin pas mau input kalau hibah itu harus ada aktanya kan. Karena aset ini langsung diberikan orang tua untuk istri saya makanya kami tulisnya sebagai hadiah," ujar Dito.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Simak Video: Ini Rincian Aset Menpora Dito yang Memiliki Harta Rp 282 M

[Gambas:Video 20detik]



Singgung Latar Belakang Keluarga

Dito juga menyinggung latar belakangnya yang tidak pernah menjadi penyelenggara negara. Dia mengaku bersama istrinya tidak pernah menghitung jumlah harta miliknya baik berupa aset atau hasil hadiah.

"Saya dan istri sebelumnya belum pernah menjadi penyelenggara negara, orang tua pun background-nya sebagai pengusaha dan profesional. Namun di penghujung karir, ayah kandung saya memang sempat mengabdikan diri sebagai Direksi BUMN. Selama ini saya dan istri memang tidak pernah menghitung jumlah harta, baik itu hadiah, aset perusahaan dan lainnya," tutur Dito.

Jumlah tersebut diakui Dito bernilai fantastis. Hal itu juga diakuinya menimbulkan pro dan kontra mengingat usianya yang tergolong muda bagi seorang penyelenggara negara.

"Ini menjadi ramai mungkin karena fantastis angkanya dan saya masih muda," kata Dito.

Meski menyadari perolehan asetnya bisa menimbulkan polemik, Dito berdalih tidak bisa memilih lahir dari keluarga mana hingga mendapatkan hadiah sebesar itu.

"Kita kan tidak bisa milih lahir dari mana," ujar Dito.

Dalam LHKPN yang dilaporkan ke KPK, harta kekayaan Menpora Dito Ariotedjo mencapai Rp 282 miliar. Namun, ada lima harta kekayaannya yang berasal dari hadiah.

Kekayaan Dito yang berasal dari hadiah itu terdiri dari empat rumah dan satu mobil. Berikut rincian aset Dito yang hasil hadiah.

1. Tanah dan Bangunan seluas 3.623 m2/2.828 m2 di Jakarta Timur seharga Rp 114.193.000.000

2. Tanah dan Bangunan seluas 488 m2/236 m2, tidak diketahui kawasannya seharga Rp 10.000.000.000

3. Tanah dan Bangunan seluas 346,65 m2/346.65 m2 di Jakarta Pusat seharga Rp 17.350.000.000

4. Tanah dan Bangunan seluas 382,13 m2/382.13 m2 di Jakarta Selatan, seharga Rp 20.052.355.600

5. Mobil, Toyota Alphard 2,5 G tahun 2019, seharga Rp 900.000.000

Jika ditotal, kelima aset Dito dari hadiah itu bernilai Rp 162.495.355.600 (Rp 162,49 miliar). Angka itu lebih dari setengah kekayaan Dito yang dilaporkan ke LHKPN.

(ygs/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads