Tentang Makam Pangeran Diponegoro yang Diusulkan Prabowo Dipindahkan ke DIY

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 14 Jul 2023 14:05 WIB
Makam pahlawan Pangeran Diponegoro di Makassar, Sulsel, Kamis (25/1/2018) (Edzan Raharjo/detikcom)
Jakarta -

Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Partai Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) Prabowo Subianto mengusulkan untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro di Kota Makassar ke Jogja. Selama ini, Pangeran Diponegoro diketahui dimakamkan di Kampung Melayu, Makassar.

Dikutip dari laman Pemprov DIY, Pangeran Diponegoro dikenang sebagai pahlawan karena perjuangannya melawan penjajahan Belanda melalui perang gerilya mulai 1825 hingga 1830.

Tak hanya warga Yogyakarta, Putra Raja Yogyakarta ini juga sangat dicintai masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan, tempat dia diasingkan di masa akhir hayatnya. Pangeran Diponegoro wafat pada 8 Januari 1855.

Makam Pangeran Diponegoro dan keturunannya terletak di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar. Kompleks makam Pangeran Diponegoro ini sangat sederhana, diimpit oleh bangunan tinggi menjulang di tengah kota. Makam sederhana ini terdiri atas pintu gerbang, pendapa, dan 66 makam.

Terdapat dua makam berukuran besar yang letaknya berdampingan, yakni makam Pangeran Diponegoro dan istrinya yang ikut dalam pengasingan, RA Ratu Ratna Ningsih. Selain itu, terdapat 25 makam ukuran sedang, dan 39 makam ukuran kecil. Makam-makam tersebut adalah makam enam orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit, dan 9 orang pengikutnya. Di kompleks makam ini juga ada musala dan pendapa.

Awalnya tidak ada masyarakat yang tahu Pangeran Diponegoro diasingkan di Banteng Fort Rotterdam, yang lokasinya juga tak begitu jauh dari kompleks makam.

Baru setelah Pangeran Diponegoro meninggal, warga dan masyarakat baru mengetahuinya ada pejuang yang selama 21 tahun hidup di pengasingan di Makassar.

Prabowo Subianto saat berziarah ke Makam Pangeran Diponegoro. (Ibnu Munsir/detikcom)

Makam Pangeran Diponegoro Perlu Diteliti

Sementara itu, ilmuwan sejarah Prof Peter Carey, yang sudah berpuluh-puluh tahun meneliti Pangeran Diponegoro, menyarankan agar makam Diponegoro di Makassar diteliti kembali. "Mungkin lebih dulu cek bahwa makam Diponegoro di Makassar benar-benar diisi atau tidak?" ujarnya saat dihubungi.

Dalam bukunya, Takdir: Riwayat Pangeran diponegoro (1785-1855) edisi ke-6 (KPG 2023), dia menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke situs makam Diponegoro di Pemakaman Umum di Kampung Melayu pada 5 Juni 2014 dan 26 November 2019. Saat itu, dia menduga makam itu kosong dan seolah tidak dipindahkan dari rumah janda Diponegoro pada 1885. Dugaan Peter Carey ini juga dikukuhkan oleh ketiadaan makam putra keduanya, Raden Mas Sarkumo, di makam tersebut.

Peter Carey pun menyarankan agar makam itu dicek dengan alat detektor logam untuk mendeteksi dan memastikan bahwa keris pusaka Sang Pangeran, Kangjeng Kiai Bondoyudo, ada di pemakaman tersebut.

Adapun saat ini makam Pangeran Diponegoro telah dipugar. Makam itu dipugar pada 1955 di masa pemerintahan Presiden Sukarno.

Simak Video 'Prabowo Soal Jokowi Sering ke Papua: Fokusnya Luar Biasa di Indonesia Timur':






(rdp/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork