Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik dikembalikannya 472 artefak bersejarah ke Indonesia oleh Pemerintah Belanda. Ia menegaskan seluruh peninggalan sejarah bangsa dan negara yang berada di negara lain harus dikembalikan ke Tanah Air.
"Sudah seharusnya peninggalan sejarah kembali ke ibu pertiwi. Ini merupakan warisan yang harus kita jaga dan perjuangkan bersama agar anak cucu kita nanti bisa melihat bagaimana sejarah bangsa ini terbentuk," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (11/7/2023).
Puan mengapresiasi niat baik Pemerintah Belanda yang akhirnya mengembalikan harta karun milik Indonesia. Menurutnya, ini merupakan kali kedua peninggalan sejarah era kolonial Belanda tersebut dikembalikan.
"Saya mengapresiasi niat baik yang terus dilakukan oleh Pemerintah Belanda. Ini juga menunjukkan hubungan kedua negara terjalin dengan sangat erat. Ini juga menjadi bukti kita telah mengesampingkan historis ke belakang," tuturnya.
Untuk diketahui, pada tahun 1977 lalu Pemerintah Belanda mengembalikan 235 artefak yang sebagiannya merupakan rampasan Belanda saat Perang Lombok tahun 1894. Benda-benda yang dikembalikan antara lain keris, benda pusaka, dan kitab Negarakertagama.
Kali ini, 472 benda bersejarah yang dikembalikan Belanda terdiri atas 355 harta karun Lombok, 4 patung Singasari, 1 keris Klungkung, dan 132 koleksi Pita Maha berwujud karya-karya seni. Pengembalian benda-benda bersejarah tersebut berlangsung di Museum Volkenkunde, Kota Leiden, Belanda. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Riset-Dikti), Hilmar Farid.
Puan yang merupakan Menko PMK ini pun mendorong pemerintah terus mengumpulkan peninggalan sejarah Indonesia lainnya. Salah satunya, kerangka manusia purba Jawa yang ditemukan oleh paleoantropolog Belanda Eugene Dubois di sekitar Jawa Timur pada periode 1890-an.
"Langkah persuasi harus terus dikedepankan supaya kita bisa mendapatkan bukti peradaban kehidupan masa lalu bangsa kita," kata Puan.
"Saya terus mendorong setiap langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengumpulkan benda-benda bersejarah yang masih ada di negara lain. Benda bersejarah yang akan dikembalikan adalah bukti khazanah kekayaan budaya yang ada di Nusantara," imbuhnya.
Ia menambahkan kerangka manusia purba tersebut saat ini masih disimpan di museum Pusat Keragaman Hayati di Kota Leiden. Namun Belanda masih enggan menyerahkannya, dengan alasan manusia purba Jawa tak akan ditemukan tanpa inisiatif dan jasa Dubois.
Meski begitu, DPR menghargai upaya Pemerintah Belanda yang terus menerus menunjukkan itikad baik kepada bangsa Indonesia. Selain lewat pengembalian barang-barang bersejarah, ia menyebut Pemerintah Belanda beberapa waktu lalu juga telah mengakui Hari Kemerdekaan Indonesia jatuh pada 17 Agustus 1945.
Sebelumnya, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia bukan tanggal 17 Agustus 1945 melainkan pada 27 Desember 1945 berdasarkan Perjanjian Roem-Van Roijen. Puan berharap rangkaian itikad baik Belanda semakin mempererat hubungan kedua negara.
"Niat baik yang terus dilakukan Belanda akan memiliki dampak bagi kerja sama Indonesia dan Belanda serta meningkatkan hubungan diplomatik yang berlandaskan asas kekeluargaan," jelasnya.
Hubungan Indonesia-Belanda
Lebih lanjut, ia mengatakan kedekatan Indonesia dengan Belanda merupakan keniscayaan. Sebab Indonesia dan Belanda terikat secara historis dan budaya.
"Hubungan Indonesia-Belanda sejak dulu telah memasuki beberapa fase yang akhirnya dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak warga Indonesia dan Belanda yang menyadari persamaan budaya dan sejarah yang bisa saling mempersatukan," sebut Puan.
Selain itu, Cucu Proklamator RI Bung Karno ini menilai banyak warga Indonesia dan Belanda menemukan jejak nenek moyang yang sama. Puan menyoroti bagaimana banyak warga Indonesia yang memiliki leluhur dari Belanda melalui pernikahan campuran atau ikatan keluarga yang terjalin selama masa penjajahan.
Tak sedikit pula warga Belanda menemukan jejak leluhur dari Indonesia melalui kolonisasi dan kontak budaya yang terjalin selama berabad-abad. Puan menyebut fenomena ini seharusnya dimanfaatkan untuk hal yang positif.
"Hubungan yang semakin erat antara sebagian. warga Indonesia dan Belanda berkat nenek moyang yang sama menandai langkah positif dalam membangun pemahaman dan kerja sama lintas budaya," paparnya.
Puan berharap kedekatan historis kedua negara akan memunculkan kekuatan bersama yang apabila digabungkan bisa menguntungkan kedua belah pihak. Terutama bagi generasi muda Indonesia dan Belanda.
"Saya berharap kedekatan Indonesia dan Belanda akan terus berlanjut. Baik dalam bidang kerja sama, investasi, pertukaran budaya dan hubungan masyarakat hingga akhirnya menghasilkan keuntungan bagi kedua negara," pungkasnya.
Lihat juga Video: Demokrat: Hubungan dengan PDIP Tak Pengaruhi Sikap Politik
(akn/ega)