Cuci Darah Ditanggung BPJS, Peserta: kalau Bukan JKN, Dari Mana Saya Bayar

Cuci Darah Ditanggung BPJS, Peserta: kalau Bukan JKN, Dari Mana Saya Bayar

Kania Falahiatika - detikNews
Senin, 10 Jul 2023 18:10 WIB
Peserta BPJS Kesehatan asal Kabupaten Barito, Kalteng.
Foto: dok. BPJS Kesehatan
Jakarta -

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi harapan hidup bagi Ida Juniarti (49) warga Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Setelah didiagnosa sakit gagal ginjal sejak tahun 2016, ia dapat melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu dengan dukungan JKN.

Di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Muara Teweh, Ida didampingi oleh Kepala Ruangan Hemodialisis RSUD Muara Teweh menceritakan pengalamannya menggunakan layanan JKN. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas layanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

"Saya mengucapkan terima kasih sebesarnya-besarnya atas adanya Program JKN, dari sakit gagal ginjal yang saya alami, sudah tujuh tahun saya cuci darah menggunakan manfaat dari Program JKN dan semua biaya sudah ditanggung dari Program JKN," ucap Ida dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdaftar sebagai peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) Mandiri di kelas III, Ida mengatakan iuran setiap bulan yang dibayar tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang telah didapat.

"Kalau bukan dari program JKN, entah dari mana saya bisa membayar biaya cuci darah karena setiap kali cuci darah dengan biaya umum bisa mencapai jutaan rupiah, dikalikan delapan kali dalam sebulan, iuran yang dibayarkan setiap bulan tersebut tentunya tidak seberapa dibandingkan dari besarnya manfaat yang didapat dari Program JKN," kata dia.

ADVERTISEMENT

Ida juga menceritakan kisahnya berjuang bersama pasien lainnya yang menjalani cuci darah rutin di ruang hemodialisis. Hal itu sudah menjadi hal biasa baginya, bahkan semangat dan motivasi dari orang terdekat menjadi alasan agar dapat terus bertahan dan berpikir positif dalam menjalani pengobatan.

Saat ini, Ida memiliki tiga orang anak dan menjalani kesehariannya sebagai ibu rumah tangga (IRT) dan mengaku tetap berupaya membayar iuran secara mandiri.

"Kalau bisa bayar sendiri, kami sekeluarga memutuskan untuk tetap menjadi peserta mandiri dan membayar iuran, karena iuran yang dibayarkan dari peserta lainnya juga telah membantu saya, jadi gotong royong saling membantu," terang Ida.

Dalam pengalamannya menjalani pengobatan, Ida merasakan layanan memuaskan yang diberikan. Dari kejelasan jadwal layanan cuci darah, kenyamanan ruangan, hingga pelayanan dari tenaga medis di rumah sakit.

"Sebelumnya saya juga sudah pernah menjalani pengobatan di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, RSUD Jaraga Sasameh Buntok, hingga saat ini terjadwal rutin cuci darah setiap hari Selasa dan Jumat di RSUD Muara Teweh, dari pengalaman yang saya rasakan, pelayanan yang diberikan sangat memuaskan, fasilitasnya lengkap, administrasinya juga mudah, tidak ada dipersulit," tambah Ida.

Dengan keharusannya menjalani pengobatan, Ida menaruh harapan besar kepada Program JKN.

"Dari pengalaman saya dalam mengakses layanan dari Program JKN, sungguh nyata dirasakan manfaatnya. Tidak terkecuali bagi seluruh pasien yang mengalami sakit serupa dengan saya yang menaruh harapan besar agar program JKN bisa terus berkesinambungan, sehingga kami mendapatkan keringanan dalam menjalani pengobatan dan tidak ada lagi yang terkendala soal biaya," ungkapnya.

Selain dari cuci darah rutin, saat ini Ida juga telah terjadwal untuk menjalani operasi katarak dengan menggunakan manfaat dari program JKN.

"Dalam waktu dekat, saya juga akan menjalani operasi katarak karena penglihatan sudah sangat kabur dan berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter, operasi katarak tersebut dapat dijamin oleh program JKN. Sehingga saya mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada program JKN sudah sangat banyak membantu dalam hal pengobatan," tutupnya.

Simak juga Video 'Tingkatkan Fasilitas, Dirut BPJS Kesehatan Targetkan Tak Punya Utang ke RS':

[Gambas:Video 20detik]



(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads