Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meninjau program bedah rumah bagi keluarga berisiko stunting di Kampung KB Desa Rimba Balai, Banyuasin, Sumatera Selatan. Ada 19 rumah yang sudah dibangun di desa tersebut.
Bupati Banyuasin Askolani mengatakan nantinya akan ada 100 rumah sehat yang akan dibangun di Desa Rimba Balai. Biaya pembangunan setiap rumah itu senilai Rp 35 juta.
"Rumah dengan konsep rumah sehat yang produktif. Nah, rumah ini kami kerjakan dengan gotong royong karena kan lebih kurang 100 rumah. Hari ini yang akan kita resmikan lebih kurang ada 19 rumah di sini dengan biaya lebih kurang Rp 35 juta per rumah," kata Askolani kepada Ma'ruf Amin saat meninjau, Kamis (6/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penduduk yang menempati (rumah) ini, yang tinggalnya di mana?" tanya Wapres.
"Diutamakan yang ada di desa ini dan Kecamatan Banyuasin III Pangkalan Balai," jawab Askolani.
Askolani juga menjelaskan ada 43 ribu unit rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Banyuasin. Dia menyebutkan telah dilakukan penanganan RTLH sebanyak 10.851 sampai 2022, sementara sisa RTLH di Kabupaten Banyuasin sebanyak 1933 unit.
Dia mengatakan sumber dana penanganan RTLH itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Bantuan Gubernur, Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), Dana Desa, Corporate Social Responsibility (CSR), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Aspirasi (gotong royong masyarakat), Eselon II, serta Camat.
Dalam kegiatan peninjauan tersebut, Ma'ruf Amin juga memberikan bansos untuk Gubernur Sumsel, Herman Deru berupa Program Keluarga Harapan Tahap 3, sebanyak 269.424 dengan total bantuan Rp 199.427.525.000, serta asistensi rehabilitasi sosial pada semester II senilai Rp 1.128.961.960.
Ma'ruf juga memberikan bansos untuk Bupati Banyuasin, Askolani, berupa Program Keluarga Harapan Tahap 3, sebanyak 23.849 dengan total bantuan Rp 17.232.950.000. Kemudian, Ma'ruf juga memberikan bantuan untuk 5 keluarga penerima manfaat program keluarga harapan, dengan total Rp 4.650.000 serta asistensi rehabilitasi sosial kepada disabilitas, kepada 5 penerima manfaat, dengan total Rp 21.608.000.
Target Penurunan Angka Stunting di 2024
Ma'ruf Amin mengatakan target angka stunting di tahun 2024 akan menurun dari 21,6 persen menjadi 14 persen. Dia mengungkapkan cara pemerintah untuk mencapai target tersebut.
"Hari ini kita sudah mencapai 21,6 persen, artinya tahun 2022 di 2023 kita ingin mendapat dengan 3,8 persen, 2024 turun 3,8 persen sehingga persis pada angka yang 14 persen," kata Ma'ruf Amin.
Ma'ruf mengatakan pemerintah akan melibatkan semua pihak untuk mencapai target tersebut. Di antaranya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, individu, orang tua asuh hingga swasta.
"Pertama tentu strategi kita melakukan intervensi baik sensitif maupun spesifik dan kemudian melakukan gerakan yang melibatkan semua pihak, pemerintah pusat, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, kemudian juga swasta untuk ikut bergerak, kemudian juga perorangan-perorangan yang disebut orang tua asuh dan mengerakkan semua unsur termasuk generasi muda remaja itu semua di bawah TNI, Polri," ujarnya.
Simak juga Video 'Jokowi Temukan Anggaran Stunting Dipakai Untuk Perjalanan Dinas':