Nelayan Babel Dapat Kapal dari Mensos: Nggak Nyangka, Kirain Perahu Kecil

Nelayan Babel Dapat Kapal dari Mensos: Nggak Nyangka, Kirain Perahu Kecil

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 05 Jul 2023 01:00 WIB
Mensos Risma bagikan perahu untuk nelayan di Bangka Belitung (Babel), Selasa (4/7/2023).
Foto: Mensos Risma bagikan perahu untuk nelayan di Bangka Belitung (Babel), Selasa (4/7/2023). (Tiara Aliya Azzahra/detikcom)
Jakarta -

Firdaus, nelayan asal Desa Rias, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tersenyum senang usai mendapatkan bantuan satu kapal fiber dari Kementerian Sosial (Kemensos). Firdaus adalah satu dari 51 nelayan yang mendapatkan bantuan kapal tersebut.

"Kami dari Bangka Seltan, Desa Rias, Kecamatan Tobo Ali," kata Firdaus kepada detikcom di Kampung Natak Lingkungan Nelayan 1, Kelurahan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Selasa (4/7/2023).

Dalam acara seremonial pemberian kapal nelayan, nampak belasan kapal disandarkan di dermaga Kampung Natak. Kapal-kapal tersebut didatangkan dari Pantai Teluk Uber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemberian kapal kepada nelayan dilakukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma).

"Kami ndak nyangka dapat ini perahunya. Kami menyangkanya perahu kecil mesin luar. Alhamdulillah nggak nyangka kita dapat ini," ungkap Firdaus.

ADVERTISEMENT

Firdaus mengaku dirinya menghabiskan waktu sekitar tiga jam untuk ke Kampung Natak, agar bisa ikut kegiatan Kemensos ini. Firdaus gembira karena kapal yang diberikan telah dilengkapi berbagai fitur canggih, salah satunya GPS untuk mendeteksi keberadaan kapal ketika bepergian.

Firdaus mengaku selama ini tak memiliki kapal sendiri. Sehingga dia mesti menumpang kapal milik orang lain untuk bisa melaut, dengan cara menjadi anak buah kapal (ABK).

"Kalau dulu kami kita nelayan banyak ikut jadi anak buah kapal (ABK), karena kemarin yang nggak punya perahu, akhirnya dapat. Kami nggak mampu bikin perahu," ucapnya.

Saat menjadi ABK pun, lanjut Firdaus, pendapatannya hanya sekitar Rp 100 ribu per hari. Sekali berlayar, satu perahu diisi oleh dua orang.

Jenis ikan yang ditangkap pun variatif, yang paling sering adalah ikan tenggiri. Jika memasuki musim ikan, Firdaus dan kawan-kawannya bisa saja meraup omzet hingga Rp 500 ribu per sekali jalan.

"Bisa Rp 100 hingga 500 per hari kalau musimnya. Kalau nggak musim kerja bangunan," jelasnya.

Namun, jika bukan musimnya, Firdaus banting setir ke pekerjaan lain demi mencari cuan untuk bertahan hidup.

"Kalau ada perahu sendiri mudah-mudahan (pendapatan-red) bisa lebih," ucapnya.

Mensos Risma bagikan perahu untuk nelayan di Bangka Belitung (Babel), Selasa (4/7/2023).Foto: Mensos Risma bagikan perahu untuk nelayan di Bangka Belitung (Babel), Selasa (4/7/2023). (Tiara Aliya Azzahra/detikcom)

Firdaus bukan satu-satunya nelayan yang mendapatkan bantuan tersebut. Di Kabupaten Bangka Selatan saja, ada 26 kapal yag diberikan kepada para nelayan di wilayah tersebut.

"Dari Bangka Selatan ada 26 kapal," terangnya.

Seperti diketahui, Risma menyerahkan bantuan 51 kapal kepada para nelayan Babel. Total anggaran yang digelontorkan untuk penyediaan kapal berjenis fiber itu senilai Rp 13,23 miliar.

Seluruh kapal dibuat di wilayah tempat nelayan berada. Rinciannya, 15 kapal dibuat di Sungai Liat, 10 unit di Belinyu dan 26 unit di Toboali Bangka Selatan. Dengan mesin berkapasitas 30 HP, kapal dapat dipacu dengan kecepatan maksimal 8 knot.

Kapal ini bisa menampung ikan maksimal 2 ton. Proses pembuatan kapal didampingi oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).

Lihat juga Video: Penampakan Bangkai Pesawat Tempur yang Ditemukan Nelayan Lamongan

[Gambas:Video 20detik]



(taa/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads