Babak Baru Polemik Sapi Kurban Dewi Perssik Usai Mediasi Buntu

Babak Baru Polemik Sapi Kurban Dewi Perssik Usai Mediasi Buntu

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Jul 2023 08:29 WIB
Makin Cantik, Dewi Perssik Paling Suka Makan Ikan Pedas hingga Brownies
Dewi Perssik (Foto: Pool/Site)
Jakarta -

Penolakan sapi kurban artis Dewi Perssik menuai polemik. Dewi Perssik dan ketua RT 06, Malkan, sempat dimediasi oleh pihak kepolisian.

Namun, mediasi yang dilakukan pada Kamis (29/6/2023) berakhir buntu. Pihak kepolisian berencana mempertemukan kembali Dewi Perssik dan ketua RT.

Mediasi antara Dewi Perssik dan Ketua RT 06, Malkan, dilakukan di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Dewi Perssik dan Malkan datang untuk mediasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mediasi tersebut sempat berlangsung panas. Dewi Perssik sempat marah-marah karena merasa dibentak oleh Ketua RT Malkan saat mediasi tersebut berlangsung. Proses mediasi itu pun berakhir buntu karena tidak ada kesepakatan perdamaian antara kedua belah pihak.

Polisi berharap kisruh keduanya tidak berlarut-larut. Dengan adanya mediasi ulang, polisi berharap Dewi Perssik dan ketua RT bisa rukun kembali.

ADVERTISEMENT

Polisi Akan Mediasi Ulang

Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebutkan kisruh antara Dewi Perssik dengan ketua RT terjadi karena miskomunikasi. Wahid Key mengatakan pihaknya akan mendudukkan kembali Dewi Perssik dan Ketua RT untuk mediasi.

"Iya, nanti kita akan coba yang terbaik gimana sih, yang pasti supaya tidak terjadi miskomunikasi," kata Kompol Wahid Key saat dihubungi detikcom, Jumat (30/6).

Dewi Perssik menangis ketika keluar dari masjid lokasi mediasi dengan Ketua RT terkait sapi kurbannya yang dipermasalahkan. Mediasi dilakukan di Masjid Babul Khoirot kawasan Lebak Bulus pada Kamis (29/6/2023).Dewi Perssik menangis ketika keluar dari masjid lokasi mediasi dengan Ketua RT terkait sapi kurbannya yang dipermasalahkan. Mediasi dilakukan di Masjid Babul Khoirot kawasan Lebak Bulus pada Kamis (29/6/2023). (Foto: Iqbal/detikcom)

Wahid mengupayakan untuk mempertemukan kembali Dewi Perssik dan ketua RT 06, Malkan. Wahid berharap kedua pihak berkomunikasi dengan baik.

"Nanti kita ngobrol dengan kedua pihak bagaimana baiknya, nanti yang enak aja di mana (tempatnya) biar sama-sama enak," imbuh Wahid Key.

Polisi Harap Damai

Kompol Wahid Key berharap Dewi Perssik dan Ketua RT bisa berdamai, mengingat keduanya tinggal di lingkungan yang sama di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Ya harapannya damailah, namanya satu lingkungan kan biar adem-adem aja wilayah kita itu. Iya DP tinggal di situ," katanya.

Terkait permasalahan Dewi Perssik dan Ketua RT, Wahid Key menyampaikan adanya miss komunikasi antara kedua belah pihak. Wahid mengatakan pihaknya masih mencari tahu ihwal terjadinya kesalahpahaman antara Dewi Perssik dan Ketua RT tersebut.

Wahid menyampaikan, pihak kepolisian bersama Babinsa juga sempat menghadiri mediasi antara Dewi Perssik dan Ketua RT pada Kamis (29/6) kemarin. Polisi hadir dalam mediasi tersebut atas permintaan ketua RT.

"Kehadiran kita karena ada permintaan dari Pak RT, karena Pak RT itu merasa tidak melakukan, dia merasa yang disampaikan Dewi Perssik itu tidak sesuai dengan yang terjadi," katanya.

"Makanya kita dari beberapa hari kemarin, dari sebelum ada pertemuan itu mencoba menggali informasi sebenarnya itu seperti apa, dari mulai Pak RT, Pak Ustaz, kemudian dari pihak Dewi Perssik sendiri, pembantunya, sopirnya, itu seperti apa sih informasinya, siapa yang menyampaikan kepada Mbak DP seperti itu, informasinya apa, ini yang kami dalami juga," tambahnya.


Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Simak Video: Pertikaian Dewi Perssik dan Ketua RT Terkait Kurban

[Gambas:Video 20detik]



Nasib Sapi Dewi Perssik

Lebih lanjut, Wahid Key mengungkap soal sapi yang ditolak. Sapi tersebut akhirnya dipotong.

"Sapinya sudah dipotong, kan memang itu dari sebelum Idul Adha itu, dibawa ke tempat di situ yang emmang Mbak Dewi mau potng, bukan di situ (di wilayah RT-nya), di situ hanya menurunkan, kemudian dibawa. Sapi itu hanya diturunkan di situ, kemudian dibawa lagi. Memang beliau itu bukan mau motong di situ dari awal, di tempat lain," jelas Wahid Key.

Menurut Wahid Key, Dewi Perssik sejak semula punya niat memotong sapi kurban di tempat lain, bukan di RT tempat tinggalnya. Sapi itu akhirnya dipotong di luar lingkungan tempat tinggal Dewi Perssik.

"(Sapi dipotong di) beda kecamatan bahkan, pokoknya di tempat lain, tapi di tempat mana saya kurang tahu. Tapi beliau (Dewi Perssik) tetap membagikan. Jadi itu hanya potong, kemudian distribusinya ada di sana, ada yang sudah di list daftar namanya yang Mbak DP punya, daftar nama warga sekitar yang akan dapatkan itu udah ada," tuturnya.

Versi Dewi Perssik

Dewi Perssik mengaku sapi yang hendak dikurbankannya mendapatkan penolakan dari ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya. Pengakuan dari pedangdut itu membuat polisi ikut turun tangan.

Dewi Perssik mengungkapkan hal itu melalui Live Instagram pada Selasa, 27 Juni 2023, malam hari. Dia mengaku sapi kurbannya ditolak oleh Ketua RT di lingkungannya.

"Aku minta tolong ke ustaz di dekat rumah untuk menitip sapi untuk kurban. Tapi, ART dan sekuritiku malah dibentak oleh Bapak RT 04 di sekitar rumah ku ini. Katanya, lingkungan sini tidak butuh dan tidak kekurangan daging," kata Dewi Perssik melalui Live Instagram-nya.

Dewi Perssik juga menceritakan niat awalnya hanya menitipkan dan meminta data warga sekitar yang ingin dibagikan daging kurban. Meskipun disembelih di tempat lain, Dewi Perssik mengaku sudah meminta daftar nama warga untuk dibagikan daging kurban darinya.

Dewi Perssik ketika keluar dari masjid lokasi mediasi dengan Ketua RT terkait sapi kurbannya yang dipermasalahkan. Mediasi dilakukan di Masjid Babul Khoirot kawasan Lebak Bulus pada Kamis (29/6/2023).Dewi Perssik ketika keluar dari masjid lokasi mediasi dengan Ketua RT terkait sapi kurbannya yang dipermasalahkan. Mediasi dilakukan di Masjid Babul Khoirot kawasan Lebak Bulus pada Kamis (29/6/2023). Foto: Iqbal/detikcom

Namun, menurut Dewi Perssik, tiba-tiba datang ketua RT setempat dan langsung menolak kurban darinya. Dia juga menyebut ketua RT meminta uang Rp 100 juta jika dirinya ingin sapi kurbannya diurus dan tetap berkurban di wilayahnya.

"Saya kan beli sapinya di Brebes, awalnya hanya ingin menitipkan ke pak ustaz di lingkungan dan agar tidak merepotkan pengurus masjid di sini, aku tuh minta bantuan rekan dari relawan Sahabat Ganjar yang melakukan prosesi penyembelihan. Tadi (ketua) RT di sini datang dan mengatakan warga di sini tidak kekurangan daging." kata Dewi Perssik.

"Kalau sampe jam 7 malam tidak dibawa sapinya, akan dilepas kata pak RT-nya," beber Dewi Perssik.


Baca di halaman selanjutnya: versi ketua RT....

Versi Ketua RT 06 Malkan

Sementara itu, Ketua RT 06, Malkan, menegaskan tidak ada penolakan sapi milik Dewi Perssik. Malkan mengatakan pihaknya menerima, namun Dewi Perssik tiba-tiba menarik kembali sapinya.

"Nggak pernah ada penolakan. Karena kita menerima kok, dari jam... sapi ada di kita dari jam 10.00 WIB sampai jam 4 (sore). Itu apa merupakan penolakan? Nggak ada penolakan ya," kata ketua RT 06, Malkan, sehabis mediasi di Jakarta Selatan, Kamis (29/6).

Malkan juga menegaskan tidak ada unsur politik dalam kasus ini, karena dirinya memang tidak menolak sapi milik Dewi tersebut. Dia pun mengatakan semua sapi yang diberikan akan dipotong sesuai ketentuan.

"Ya itu justru itu, saya nggak pernah kaitan politik. Kalau bahasa saya jin ifrit pun kasih sapi ke sini, saya potong," kata dia.

Malkan pun mengatakan telah menerima sapi yang diberikan Dewi Perssik. Namun tiba-tiba, tak lama setelah sapi diterima, Dewi melalui ART-nya meminta kembali sapi tersebut.

Ketua RT di Jaksel, Malkan, terkait dengan penolakan sapi kurban Dewi Perssik.Ketua RT di Jaksel, Malkan, bicara terkait dengan penolakan sapi kurban Dewi Perssik. (Foto: Adrial Akbar/detikcom)

"Saya tak pernah tahu sapi itu dititipkan atau tidak. Saya menerima itu katanya dari seorang ustad, bilangnya Bu Dewi mau kurban di mesjid ini. Saya terima. Setelah saya terima jam 10 tiba-tiba jam 1 jam 2 tiba-tiba ART-nya dia mau ambil sapi itu," sebutnya.

Malkan juga menegaskan dirinya tidak pernah meminta Rp 100 juta jika sapi itu mau diambil kembali.

"Saya seneng saja ketika ART yang jadi sumber informasi dari Bu Dewi, telah mengakui bahwa saya tidak pernah meminta uang Rp 100 juta sebagai pungli atau sebagai pungutan apabila sapi itu diambil kembali," kata Malkan.

Malkan mengatakan dugaan pemerasan itu terjadi karena ada kesalahpahaman. Hal itu terjadi saat ART Dewi akan mengambil kembali sapi itu, dan dirinya tersinggung lantaran hewan kurban tersebut dipikir akan di potong di tempatnya.

"Saya cuman bilang gini 'karena anda sudah mengganggu, emosi saya, harga diri saya, dibayar Rp 100 juta pun saya nggak mau, untuk membantu menaikkan sapi'. Selain karena sapi itu besar, kami bukan ahlinya, kalau sapi itu ngamuk gimana," sebut Malkan.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads