5 Poin Mediasi Buntu Dewi Perssik dan Ketua RT soal Kurban Sapi

5 Poin Mediasi Buntu Dewi Perssik dan Ketua RT soal Kurban Sapi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 30 Jun 2023 06:02 WIB
Dewi Perssik
Dewi Perssik (Foto: Febri/detikHOT)
Jakarta -

Mediasi telah diupayakan untuk mendamaikan polemik penolakan sapi kurban milik pedangdut Dewi Perssik oleh ketua RT di tempat tinggalnya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel). Namun mediasi yang telah dilakukan itu belum membuahkan hasil alias deadlock atau buntu.

Mediasi antara Dewi Perssik dan Ketua RT 06, Malkan, dilakukan sore kemarin tadi di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Dewi Perssik dan Malkan datang untuk mediasi.

detikcom merangkum sejumlah poin mediasi Dewi Perssik dan Malkan, Jumat (30/6/2023). Berikut ini poin-poinnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Mediasi Deadlock

Mediasi antara Dewi Perssik dan Malkan berlangsung panas. Mediasi tersebut diwarnai marah-marah yang berbuntut pada hasil yang buntu untuk menemukan titik perdamaian.

Mediasi itu selesai sekitar pukul 17.01 WIB. Dewi Perssik lebih dulu turun dari lantai dua masjid tempat mediasi dilakukan.

ADVERTISEMENT

Ketika mediasi, terdengar ada teriakan-teriakan yang dilontarkan Dewi. Sejumlah orang di ruang mediasi pun mencoba menenangkan Dewi.

"RT kok marah-marah? Saya punya niat baik, saya sudah 5 tahun buat warga semua," teriak Dewi ketika mediasi.

Teriakan Dewi itu pun disambut sorakan oleh warga yang menyaksikan. Warga pun mengambil momen kemarahan Dewi dengan handphone masing-masing.

2. Dewi Perssik Nangis Usai Mediasi

Dewi Perssik marah-marah saat mediasi dengan Malkan. Dia mengaku tersulut emosi karena dibentak saat mediasi berlangsung.

"Belum ada, nggak ada solusi, nggak ada titik terang. Orang saya dibentak kok. Ya saya ngamuk lah, saya marah. Saya punya niat baik, nggak ada saya niat politik-politikan," kata Dewi Perssik sambil menangis usai mediasi gagal di lokasi, Kamis (29/6).

Dewi Perssik berharap polemik sapi kurbannya ditolak ketua RT di tempatnya tinggal itu menjadi contoh. Dia ingin masalah antara warga dengan ketua RT atau ketua RW tidak perlu dibawa emosi.

"Seandainya ada sesuatu yang tidak berkenan di hati, nggak harus dibawa emosi, langsung tanyakan ke warganya," ucapnya.

Simak tiga poin lainnya di halaman selanjutnya:

Lihat juga Video: Pertikaian Dewi Perssik dan Ketua RT Terkait Kurban

[Gambas:Video 20detik]



3. Sapi Dewi Perssik Sudah Disembelih

Sapi kurban milik Dewi Perssik sempat menjadi polemik lantaran kabar ditolak oleh seorang ketua RT di lingkungan rumahnya. Sapi milik Dewi Perssik itu kini sudah disembelih.

"Sudah dipotong-potongin, sudah siap, tinggal dibagi-bagi aja," kata Dewi Perssik.

Dia menegaskan polemik sapi kurbannya ditolak hanya kesalahpahaman. Namun, dia tak berkenan dengan sikap Ketua RT dan sejumlah warga.

"Miskomunikasi. Soalnya apa? Tadi Pak ustaznya dimarah-marahin, dibentak bentak sama perempuan yang ada di situ, 'Inget ya Pak ustaz ini urusannya kamu sama kita' gitu Saya kan nggak tahu," imbuhnya.

4. Ketua RT Bantah Tolak Sapi Kurban Dewi Perssik

Dewi Perssik selesai menjalani mediasi dengan ketua RT setempat, Malkan, usai adanya permasalahan penolakan sapi kurban. Ketua RT 06, Malkan, menegaskan tidak ada penolakan sapi milik Dewi Perssik.

"Nggak pernah ada penolakan. Karena kita menerima kok, dari jam... sapi ada di kita dari jam 10.00 WIB sampai jam 4 (sore). Itu apa merupakan penolakan? Nggak ada penolakan ya," kata ketua RT 06, Malkan, sehabis mediasi.

Ketua RT di Jaksel, Malkan, terkait dengan penolakan sapi kurban Dewi Perssik.Ketua RT di Jaksel, Malkan, terkait dengan penolakan sapi kurban Dewi Perssik. Foto: Adrial Akbar/detikcom

Malkan juga menegaskan tidak ada unsur politik dalam kasus ini, karena dirinya memang tidak menolak sapi milik Dewi tersebut. Dia pun mengatakan semua sapi yang diberikan akan dipotong sesuai ketentuan.

"Ya itu justru itu, saya nggak pernah kaitan politik. Kalau bahasa saya Jin Ifrit pun kasih sapi ke sini, saya potong," kata dia.

Malkan pun mengatakan telah menerima sapi yang diberikan Dewi Perssik. Namun tiba-tiba, tak lama setelah sapi diterima, Dewi melalui ART-nya meminta kembali sapi tersebut.

"Saya tak pernah tau sapi itu dititipkan atau tidak. Saya menerima itu katanya dari seorang ustad, bilangnya Bu Dewi mau korban di mesjid ini. Saya terima. Setelah saya terima jam 10 tiba-tiba jam 1 jam 2 tiba-tiba ART-nya dia mau ambil sapi itu," sebutnya.

Lebih lanjut, Malkan pun mengatakan akan melepas tanggung jawab jika sapi itu tak kunjung diambil hingga jam 7 malam. Dirinya pun mengatakan kata 'lepas' yang dimaksudkan adalah lepas tanggung jawab, bukan melepas sapi milik Dewi.

"Yang jam 7 malam sapi dilepas, ketika ditanya, 'Pak, kalau saya titip di sini lagi', saya bilang 'saya enggak mau, kalau masih di sini akan saya lepas', dalam pengertian lepas tanggungjawab saya, kenapa, karena siapa yang mau jaga sapi, siapa yang mau bayar untuk jagain itu, masjid ini bukan lembaga sosial," sebutnya.

"Bayangin kalau sapi yang nilainya lumayan, hilang. Makanya saya bilang sampai jam 7 sapi itu tidak diambil saya lepas. Lepas dari pengertian saya lepas tanggung jawab," tambahnya.

Malkan pun tidak menanggapi lebih lanjut ketika ditanyai apakah kasus ini disebabkan oleh salah paham. Yang jelas, kata dia, sapi yang diberikan Dewi sudah diterima.

5. Ketua RT Bantah Minta Rp 100 Juta ke Dewi Perssik

Malkan juga membantah ada pemerasan terhadap Dewi Perssik sebesar Rp 100 juta. Ketika Mediasi, dirinya sempat menanyakan kebenaran terhadap ART Dewi Perssik soal pemerasan Rp 100 juta. Kata dia, ART itu mengatakan Malkan memang tidak pernah meminta uang Rp 100 juta ke Dewi Perssik.

"Saya seneng saja ketika ART yang jadi sumber informasi dari bu Dewi, telah mengakui bahwa saya tidak pernah meminta uang Rp 100 juta sebagai pungli atau sebagai pungutan. Apabila sapi itu diambil kembali," kata Malkan.

Malkan mengatakan dugaan pemerasan itu terjadi karena ada kesalahpahaman. Hal itu terjadi saat ART Dewi akan mengambil kembali sapi itu, dan dirinya tersinggung lantaran hewan kurban tersebut dipikir akan dipotong di tempatnya.

"Saya cuman bilang gini 'karena anda sudah mengganggu, emosi saya, harga diri saya, dibayar Rp 100 juta pun saya nggak mau, untuk membantu menaikkan sapi'. Selain karena sapi itu besar, kami bukan ahlinya, kalau sapi itu ngamuk gimana," sebut Malkan.

Halaman 2 dari 3
(fas/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads