Cerita Teguh Jalani Cuci Darah 4 Tahun Pakai JKN: Semua Obat Ditanggung

Cerita Teguh Jalani Cuci Darah 4 Tahun Pakai JKN: Semua Obat Ditanggung

Erika Dyah - detikNews
Jumat, 30 Jun 2023 19:33 WIB
Pria asal Kendari, Teguh Widyo Satrio (32) membagikan pengalamannya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Foto: Dok. BPJS Kesehatan
Jakarta -

Pria asal Kendari, Teguh Widyo Satrio (32) membagikan pengalamannya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagai peserta JKN kelas 1 dengan iuran bulanan Rp 150 ribu, ia mengaku merasakan manfaat JKN dengan mendapatkan layanan cuci darah selama 4 tahun terakhir.

Teguh mengungkapkan sejak 2019 hingga saat ini dirinya masih menjalani proses cuci darah secara rutin di Rumah Sakit Bahteramas Kendari. Pada awal didiagnosa gagal ginjal, ia menjalani cuci darah di Yogyakarta kemudian melanjutkan pengobatan di Makassar.

Namun karena membutuhkan dukungan keluarga dalam proses pengobatannya, Teguh akhirnya melanjutkan pengobatan di Kendari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam empat tahun terakhir, saya mendapatkan pelayanan cuci darah yang cukup baik, mulai dari rumah sakit di Yogyakarta, Makassar, dan saat ini di Kendari. Dokter maupun perawatnya sangat ramah dan senantiasa membantu," ungkap Teguh dalam keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023).

"Saya merasakan bahwa perlahan-lahan telah ada upaya pemerataan layanan kesehatan sehingga pengobatan yang berkualitas tidak lagi hanya dirasakan di kota-kota besar semata," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Teguh mengaku merasa terbantu secara finansial sebagai peserta JKN. Sebab program JKN menanggung seluruh biaya terkait perawatan cuci darah, termasuk pelayanan dan obat-obatan yang diperlukan.

"Saya merasa terlindungi dengan adanya Program JKN. Semua biaya termasuk obat-obatan, ditanggung oleh program ini. Hal ini sangat membantu saya secara finansial. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika tidak ada program ini," tutur Teguh.

"Setau saya untuk biaya cuci darah sekali saja, biayanya di kisaran Rp 700 sampai dengan Rp 800 ribu. Sementara saya telah menjalani cuci darah rutin 2 kali seminggu selama 4 tahun belakangan ini," tambahnya.

Ia menambahkan hampir semua pasien cuci darah yang dikenalnya juga menggunakan Program JKN. Menurutnya hal ini menunjukkan Program JKN telah menjadi pilihan utama masyarakat, khususnya bagi penderita gagal ginjal seperti dirinya.

Teguh juga menyambut baik upaya transformasi mutu layanan yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Salah satunya, penggunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai identitas peserta BPJS Kesehatan.

Menurutnya hal ini semakin memudahkan peserta dalam mengakses layanan kesehatan. Ia pun mengaku merasakan hal tersebut saat mendapatkan perawatan cuci darah di Rumah Sakit Bahteramas Kendari.

Untuk itu, Teguh optimistis pelayanan program ini ke depannya akan lebih baik lagi.

"Saya selaku pengguna tetap dari Program JKN, kini saya melihat banyak upaya perbaikan yang telah dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Terbaru adanya poster janji layanan yang dipasang di rumah sakit yang salah satu isinya yakni penggunaan KTP sebagai identitas peserta BPJS Kesehatan. Hal ini membuat segalanya lebih mudah. Saya tidak perlu khawatir kehilangan kartu dan tetap dapat memperoleh pelayanan dengan lancar," jelasnya.

Lebih lanjut, Teguh berharap Program JKN terus berlanjut agar semakin banyak masyarakat merasakan manfaatnya. Ia mengakui program ini memberikan akses yang lebih baik terhadap perawatan kesehatan yang diperlukan.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads