Buntut Panjang Kasus Revenge Porn di Pandeglang

Buntut Panjang Kasus Revenge Porn di Pandeglang

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 29 Jun 2023 08:36 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim
Jakarta -

Kasus revenge porn terdakwa Alwi Husein Maolana berbuntut panjang. Desakan agar Alwi Husein dikeluarkan dari kampusnya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pun muncul.

Desakan Alwi Husein di-DO

Desakan itu muncul dari keluarga korban. Kakak korban revenge porn, Iman Zanatul Haeri meminta pihak Satgas Kampus Untirta mengeluarkan atau drop out terdakwa Alwi Husein Maolana dari kampus.

Iman menilai tindakan Alwi Husein tidak mencerminkan seorang mahasiswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Merekomendasikan kepada Satgas Kampus Untirta agar pelaku segera di-DO (drop out), dia tidak layak hidup di muka bumi," kata Iman kepada wartawan di Pandeglang, Selasa (27/6/2023).

Iman mengatakan tindakan terdakwa telah mencoret nama baik kampus dan keluarga korban. Atas hal itu, dia mendesak pihak Untirta bisa mengeluarkan terdakwa dari kampus.

ADVERTISEMENT

Respons Kampus

Merespons desakan itu, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Untirta buka suara. Ketua Satgas PPKS Untirta Muhammad Uut Lutfi mengaku sudah memberikan rekomendasi itu sejak awal.

"Terkait rekomendasi sudah di internal dan menetapkan bahwa terlapor ini untuk diberikan sanksi berat. Sanksi berat di Permendikbud yaitu drop out," kata Uut Lutfi ke detikcom, Rabu (28/6/2023).

Rekomendasi drop out sudah disampaikan ke rektorat dan disambut baik. Apalagi Satgas PPKS sudah mendampingi perkara ini sejak awal keluarga melapor.

Jadi, sebelum kasus ini viral, Satgas PPKS Untirta sudah mendapatkan laporan dari keluarga. Awalnya, keluarga melaporkan perbuatan terdakwa ke Polda Banten.

Satgas lalu memberikan layanan psikologis terhadap korban. Bahkan melakukan pendampingan dalam persidangan ke korban, termasuk pada persidangan pada Selasa (27/6) kemarin.

"Sebelum viral, kan sudah melapor ke satgas, awalnya korban dan keluarga ke Polda terkait ITE-nya dan sudah ditetapkan ke tersangka. Kita memberikan layanan psikologis," katanya.

Simak juga Video 'Heboh Korban Perkosaan Dipersulit di Pengadilan, Kajati Banten Buka Suara':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikut

Bahkan, Satgas PPKS juga sudah menyampaikan hasil advokasi terhadap perkara ini ke Kemendikbud. Artinya, perkara ini sudah jadi perhatian, baik dari pihak universitas dan kementerian.

"Jadi intinya Satgas Untirta dan Kemendikbud memantau perkara ini," ujarnya.

Dalam unggahannya di Instagram, @untirta_officiap juga menegaskan tidak ada toleransi bagi pelaku kekerasan seksual.

"Satgas PPKS Untirta mengajak kepada seluruh elemen masyarakat universitas sultan agung tirtayasa untuk bersama-sama berintegritas serta mengawal kasus ini sampai tuntas. Dan tidak ada kata toleransi terhadap pelaku kekerasan seksual di lingkungan kampus universitas sultan agung tirtayasa," tulis akun @untirta_official.

Dalam perkara ini, satgas PPKS juga mengaku telah mendalami kasus ini. Satgas juga mengaku telah melaporkan peristiwa ini kepada Rektor Untirta agar terdakwa segera mendapatkan sanksi.

"Satgas PPKS Untirta telah melakukan bedah kasus dan menyampaikan rekomendasi kepada pimpinan perguruan tinggi dalam hal ini adalah Rektor universitas sultan agung tirtayasa untuk pengenaan sanksi administrasi berat terhadap terlapor," katanya.

Diketahui, terdakwa Alwi Husein Maolana telah dituntut enam tahun penjara oleh jaksa penuntut umum. Terdakwa Alwi didakwa melanggar Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat 1 UU ITE. Selain ancaman 6 tahun penjara, dia juga terancam denda Rp 1 miliar subsider 3 bulan kurungan.

Halaman 2 dari 2
(eva/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads