Hal ini disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Tematis 2023 Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan di Gedung BUMN, Jakarta, pada Selasa (27/6).
"Keterlibatan masyarakat sipil menjadi salah satu poin yang menentukan keberhasilan pelaksanaan RAN PE saat ini. Keterlibatan aktif masyarakat sipil melalui pokja tematis juga telah memberikan nilai tambah dalam bentuk pengetahuan dan pengalaman yang beragam dari berbagai sektor masyarakat terhadap implementasi RAN PE," kata Bangbang dalam keterangan tertulis, Selasa (27/6/2023).
Bangbang menambahkan RAN PE telah memberikan kontribusi positif dan menunjukkan hasil capaian kerja organisasi masyarakat sipil yang signifikan. Dia pun berharap rapat koordinasi kedua pokja tematis ini dapat dioptimalkan untuk mendiskusikan berbagai langkah dan strategi pelaksanaan RAN PE tahun 2023.
"Capaian ini tidak hanya menjadi pendorong terhadap keberlanjutan terhadap upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, namun juga dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk mewujudkan Indonesia yang lebih aman dan damai melalui kolaborasi multi-pihak ini," jelas Bangbang.
"Kami juga berharap, kerja-kerja yang dilakukan oleh masyarakat sipil dapat menghasilkan rumusan-rumusan rekomendasi yang dapat dijadikan bahan masukan bagi pemerintah untuk dapat lebih mengoptimalkan pencapaian pelaksanaan RAN PE pada tahun 2023 ini," harapnya.
Diketahui, dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Deputi bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI, Irjen. Pol. Ibnu Suhaendra, Direktur Perlindungan, Brigjen. Pol. Drs. Imam Margono, dan Direktur Penindakan, Brigjen. Pol M. Rosidi.
(akd/ega)