Editor Jelaskan Proses Editing Podcast 'Ada Lord Luhut' Haris Azhar-Fatia

Editor Jelaskan Proses Editing Podcast 'Ada Lord Luhut' Haris Azhar-Fatia

Mulia Budi - detikNews
Senin, 26 Jun 2023 12:04 WIB
Video editor Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Khairul Sahri
Video editor Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Khairul Sahri, saat bersaksi di persidangan (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Video editor Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, Khairul Sahri, mengaku tak tahu alasan Fatia menjadi narasumber dalam video berjudul 'Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1! >NgeHAMtam'. Khairul pun mengaku tak tahu alasan pemilihan judul video yang diunggah di kanal YouTube itu.

"Apakah saudara bisa mengetahui atau apa yang saudara ketahui mengapa yang diundang tadi sebagai narasumber tadi Fatia ?" tanya jaksa penuntut umum dalam persidangan di PN Jaktim, Cakung, Jakarta Timur, Senin (26/6/2023).

"Tidak tahu," jawab Khairul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khairul mengatakan dirinya juga tak tahu alasan perekaman video tersebut. Dia mengaku hanya mengedit di awal dan di akhir video serta menambahkan logo.

"Saudara bisa menjelaskan apa yang saudara ketahui mengenai proses perekaman tadi, apakah saudara mendengar alasan dari terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti melakukan perekaman untuk apa ?," tanya jaksa.

ADVERTISEMENT

"Tujuannya tidak tahu saya, tidak tahu," jawab Khairul.

"Waktu proses editing saudara mengikuti atau saudara bagaimana bisa mengedit ?," tanya jaksa.

"Karena basic editing untuk podcast cuma nempel logo sama timer," jawab Khairul.

"Hanya itu ?," timpal jaksa.

"Hanya itu saja," jawab Khairul.

Selain itu, Khairul mengatakan isi video itu juga berkelanjutan. Dia menuturkan tak ada pemotongan materi di video tersebut.

"Jadi yang saudara tampilkan itu tidak ada proses saudara potong gitu tidak ada ?," tanya jaksa.

"Potong paling di awal sama di akhir itu saja," jawab Khairul.

"Materinya berarti berkelanjutan terus ya ?," tanya jaksa.

"Iya betul," jawab Khairul.

"Jadi tidak ada jeda di tengah-tengah atau mungkin di seperempatnya tidak ada ya ?," tanya jaksa.

"Tidak ada," jawab Khairul.

Kemudian, Khairul juga mengaku tak tahu siapa yang menentukan judul 'Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1! >NgeHAMtam' dalam video tersebut. Dia mengatakan dirinya meninggalkan ruangan saat tapping video itu berlangsung.

"Kalau tugasnya Agus tadi apa?," tanya jaksa.

"Produser dia," jawab Khairul.

"Tugasnya produser apa ?," tanya jaksa.

"Kalau kemarin itu dia cuman kontrol pas syuting itu mengontrol audio kemudian saya tinggal keluar ruangan terus dia yang ngontrol audio, nanti kalau dia membutuhkan saya baru dia hubungi saya," jawab Khairul.

"Dalam hal yang menentukan judul itu siapa ?," tanya jaksa.

"Saya tidak tahu," jawab Khairul.

"Saudara tidak tahu?," timpal jaksa.

"Tidak tahu," jawab Khairul.

"Apakah itu tugasnya terdakwa ini terdakwa Haris Azhar ini tugasnya Agus tugasnya mereka berdua atau bagaimana?," tanya jaksa.

"Saya tidak tahu," jawab Khairul.

Selanjutnya: Haris Azhar dan Fatia didakwa pencemaran nama baik.

Simak juga 'Saat Poin-poin Kesaksian Staf Luhut di Sidang Haris-Fatia':

[Gambas:Video 20detik]



Haris Azhar dan Fatia Didakwa Pencemaran Nama Baik

Haris Azhar didakwa melakukan pencemaran nama baik terhadap Luhut. Jaksa mengatakan informasi terkait pencemaran nama baik Luhut itu disebar Haris Azhar lewat akun YouTube-nya.

Video yang diunggah di YouTube itu berjudul 'Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1! >NgeHAMtam'. Hal yang dibahas dalam video itu adalah kajian cepat Koalisi Bersihkan Indonesia dengan judul 'Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya'.

Dalam video tersebut, narasumbernya adalah Fatia Maulidiyanti dan Owi. Jaksa mengatakan Fatia dan Haris memiliki maksud mencemarkan nama baik Luhut.

Menurut jaksa, perkataan Haris Azhar dan Fatia dalam video tersebut memuat pencemaran nama baik Luhut. Salah satu kalimat yang disorot terkait pertambangan di Papua.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads