Pengajian dengan tema khilafah di Desa Sumbersuko, Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dibubarkan warga. Warga sempat emosi hingga terpicu kericuhan dan perusakan pagar rumah yang jadi lokasi pengajian.
Dilansir detikJatim, pembubaran pengajian khilafah itu terjadi pada Selasa (20/6) malam sekitar pukul 20.00 WIB di Dusun Beji Geneng, Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari.
Detik-detik pembubaran pengajian khilafah bertema 'Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dolar dengan Dinar dan Dirham' itu cukup menegangkan. Warga datang menyanyikan 'Indonesia Raya' berujung riuh aksi saling dorong peserta pengajian dengan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasi Humas Polres Pasuruan Ipda Bambang Sugeng menjelaskan bahwa pengajian itu adalah kegiatan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 Hijriah. Tampak spanduk pengajian itu tertulis 'Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dollar dengan Dinar dan Dirham'.
Warga dusun setempat berduyun-duyun datang untuk membubarkan pengajian. Mereka datang dengan melantunkan selawat hingga menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'.
Pengajian Tetap Dilanjutkan Meski Warga Minta dihentikan
Seiring datangnya warga yang melantunkan selawat dan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' itu, panitia pengajian tetap melanjutkan acara. Demikian juga para peserta yang tak kunjung beranjak dari tempat duduknya.
Hal itulah yang membuat amarah warga memuncak. Mereka mulai merangsek masuk hingga merobohkan pagar dan berujung kericuhan. Aparat di lokasi pun berupaya menenangkan kedua belah pihak.
Dugaan Diinisiasi Eks HTI
Ada dugaan bahwa pengajian khilafah itu diinisiasi oleh tokoh-tokoh eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Pasuruan. MUI Kabupaten Pasuruan membenarkan itu dan mendukung pembubaran pengajian tersebut.
"Benar itu, itu (eks) HTI. Organisasi sudah dilarang, tapi masih kegiatan," kata Ketua MUI Kabupaten Pasuruan KH Nurul Huda ketika dikonfirmasi detikJatim, Rabu (21/6/2023).
Baca selengkapnya di sini
(idh/idh)