Hari Konvensi Bonn 23 Juni: Sejarah dan Serba-serbi Peringatan

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Selasa, 20 Jun 2023 22:15 WIB
Ilustrasi Kalender (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Tanggal 23 Juni memperingati Hari Konvensi Bonn atau Bonn Convention Day. Konvensi Bonn adalah konferensi tahunan perubahan iklim dari Badan Dunia untuk konvensi kerangka perubahan iklim yang diperingati setiap tanggal 23 Juni.⁣⁣

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang peringatan Hari Konvensi Bonn pada tanggal 23 Juni setiap tahunnya, simak ulasannya berikut ini:

Tujuan Hari Konvensi Bonn 23 Juni

Mengutip dari akun Instagram resmi Pemerintah Kota Tangerang (@tangerangkota), Konvensi Bonn adalah konferensi tahunan tentang perubahan iklim dari Badan Dunia untuk konvensi kerangka perubahan iklim. Setiap tahunnya, pada tanggal 23 Juni diperingati⁣⁣ Hari Konvensi Bonn.

Peringatan Hari Konvensi Bonn bertujuan salah satu sebagai pengingat bagi masyarakat di seluruh dunia terhadap kondisi perubahan iklim di Bumi kini. Konvensi Bonn sendiri diadakan oleh Badan Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sejarah Hari Konvensi Bonn 23 Juni

Seperti diketahui, sejarah Hari Konvensi Bonn yang diperingati setiap tanggal 23 Juni ini bermula pada diselenggarakannya Konvensi Bonn oleh Badan Lingkungan PBB. Konvensi ini pertama kali diadakan di Bonn, Jerman pada tahun 1979 silam.

Pertemuan tersebut digelar setiap tahun yang dihadiri oleh para penandatangan kerangka konvensi mengenai perubahan iklim PBB. Penandatanganan itu berisikan kesepakatan delegasi negara untuk menetapkan batasan emisi gas rumah kaca ke atmosfer bagi setiap negara.

Untuk diketahui, Konvensi Spesies Bermigrasi (The Convention on Migratory Species/CMS), juga dikenal sebagai Konvensi Bonn, adalah perjanjian lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyediakan platform global untuk konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan hewan migrasi darat, akuatik dan burung serta habitatnya.

Pada tahun 1974, Pemerintah Jerman, melalui Kementerian Federal Pangan, Pertanian, dan Kehutanan saat itu (pendahulu Kementerian Federal Lingkungan Hidup, Perlindungan Alam, dan Keamanan Nuklir) diberi mandat oleh Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme/UNEP) untuk menyiapkan draf teks Konvensi yang sesuai.

Kemudian, Pemerintah Jerman meminta dukungan para ahli hukum dari Pusat Hukum Lingkungan (Union for Conservation of Nature/IUCN). Setelah konsultasi panjang dengan berbagai pihak, maka dihasilkan teks yang menjadi dasar negosiasi. Versi final teks pun ditandatangani pada 23 Juni 1979, di distrik Bonn di Bad Godesberg. Inilah mengapa tanggal 23 Juni diperingati Hari Konvensi Bonn.

Peran Indonesia dalam Konvensi Bonn

Dilansir BBC, peran Indonesia yakni sudah mendukung kesepakatan lingkungan global ini sejak awal. Mulai dari Konferensi Stockholm tahun 1972, dengan hari pertama konferensi tersebut, kemudian dengan menetapkan tanggal 5 Juni sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia.

Di dalam negeri, Indonesia mulai menyusun peraturan perundangan lingkungan pertama pada tahun 1982 dengan Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 1982. UU ini memuat tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup atau UULH 1982.

Perangkat hukum tersebut kemudian diganti dengan Undang-undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009. UU ini memuat tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH), yang memasukan unsur 'perlindungan' dan juga sanksi berat bagi pelanggarnya.




(wia/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork