Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima kunjungan Dewan Pengurus Pusat Komunitas Pencinta Al-Qur'an One Day One Juz (ODOJ). Kepada HNW, mereka menyampaikan progres terbaru Komunitas One Day One Juz.
Ketua Umum ODOJ Bakat Setiaji mengatakan komunitas yang dipimpinnya saat ini tersebar di 34 provinsi, dengan jumlah anggota aktif mencapai 30.000 orang. Rencananya, tahun 2023 ini mereka akan menyelenggarakan Milad ke-10 pada November mendatang.
"Kami bermaksud mengundang Pak Hidayat untuk hadir pada acara tersebut. Kami juga ingin mendengar saran serta masukan, agar gerak langkah kita ke depan semakin ringan, bisa makin bermanfaat, diterima oleh semua kalangan tanpa menimbulkan prasangka," kata Bakat dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).
Sementara itu, di pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lantai 9, Komplek MPR DPR, Senin (19/6) kemarin, HNW mengajak ODOJ untuk terus membumikan ajaran Al-Qur'an ke generasi muda.
Dia menyebut perjuangan untuk mengajak umat Islam agar gemar membaca dan mempelajari Al-Qur'an masih panjang. Apalagi menurutnya hingga saat ini masih ada masyarakat yang belum mengenal dengan benar, sehingga masih curiga terhadap komunitas ODOJ.
Karena itu, dia mendorong agar komunitas ODOJ memperluas silaturahmi, membuka diri, dan mau mendengar masukan dari berbagai kalangan. Termasuk dengan ormas Islam, baik yang besar maupun kecil. Dengan begitu diharapkan kecurigaan terhadap Gerakan komunitas One Day One Juz bisa diminimalisir.
Menurutnya, hakikat Al-Qur'an adalah untuk menguatkan dan memajukan umat dengan silaturahmi dan kerja sama. Sekaligus saling mengoreksi salah paham dengan dakwah yang benar.
"Masih jelas dalam ingatan, ada mantan Menag yang pernah mengatakan bahwa anak muda yang good looking, suka ke masjid, giat belajar Bahasa Arab, dan rajin menghafal Al-Qur'an, mereka itu katanya terpapar radikalisme dan terorisme. Pandangan seperti itu yang menuduh komunitas yang identitasnya mirip dengan komunitas ODOJ, jelas salah. Karena itu perlu diluruskan, dengan jalan mengkomunikasikan kegiatan mereka kepada semua pihak termasuk ormas Islam, bahwa kegiatan anak-anak ini sangat baik," katanya.
"Dan jauh lebih baik di banding mereka anak-anak muda yang terlibat narkoba, tawuran hingga LGBT. Pemerintah mestinya berterima kasih dan mendukung, bukan malah menyalahpahami," lanjut HNW.
Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II ini menekankan sudah selayaknya komunitas ODOJ yang diminati kalangan muda mendapat dukungan dari berbagai tokoh. Mulai dari tokoh masyarakat, agama, politik, hingga pemerintahan.
Dengan begitu ruang lingkup komunitas bisa semakin besar, dan anak muda khususnya milenial dan generasi Z memiliki wadah untuk berkumpul mempelajari, membaca, memahami serta mengimplementasikan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi menurutnya, Al-Qur'an mengajarkan generasi unggulan yang didambakan yaitu generasi 'khaira ummat'.
"Nilai-nilai dalam Al-Qur'an, sangat penting untuk diinternalisasikan, dikembangluaskan apalagi untuk anak muda generasi milenial dan generasi Z, yang sekarang ini malah menjadi mayoritas penduduk Indonesia. Potensi bonus demografi agar bisa merealisasikan cita-cita proklamasi dan reformasi menuju peringatan 100 tahun Indonesia Merdeka. Sehingga generasi muda yang akan menyongsong Indonesia emas pada 2045 adalah anak-anak yang bisa melanjutkan perjuangan H. Agus Salim, Abikusno Tjokrokusumo, KH. Kahar Muzakir hingga Ki bagus Hadikusumo," katanya.
"Mereka tidak akan ketinggalan zaman. Mereka juga mampu mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur'an. Seperti Kerja sama, hadirkan generasi unggulan, saling menghormati, bersatu padu, berkontribusi dan berkompetisi dalam kebajikan dan membela kebenaran serta Indonesia yang kemerdekaannya diyakini sebagai berkat rahmat Allah Tuhan yang maha Kuasa," pungkas HNW.
(akd/akd)