Angka Stunting di Jateng 21,6%, Gus Muhaimin: Dana Desa Rp 5 M Solusinya

Jihaan Khoirunnissa - detikNews
Minggu, 18 Jun 2023 16:42 WIB
Foto: Kemendes PDTT
Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengatakan angka stunting di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) masih tergolong tinggi. Diketahui berdasarkan data BPS 2022 angka stunting di Jateng sebesar 21,6%.

Untuk mengatasi ini, ia mengusulkan agar Dana Desa ditambah menjadi Rp 5 miliar per desa.

"Dana Desa harus naik menjadi Rp 5 miliar tiap desa. Inilah solusi percepatan penurunan angka stunting di desa," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/6/2023).

Hal tersebut ia sampaikan dalam 'Sosialisasi 5 Miliar Dana Desa: Penguatan Posyandu Menurunkan Stunting di Desa'. Acara tersebut diselenggarakan oleh Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT, berlokasi di Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes.

"Kasus stunting tertinggi Jawa Tengah terjadi di Kabupaten Brebes, sebesar 29,1%. Ini perlu menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Brebes," tuturnya.

Dia mengatakan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Jawa Tengah mencapai 20,8% pada tahun 2022. Provinsi JAwa Tengah menempati peringkat ke-20 tertinggi secara Nasional.

Dia menilai dengan penambahan Dana Desa menjadi Rp 5 miliar bisa mempercepat upaya penanganan masalah stunting di desa. Salah satunya digunakan untuk menggencarkan kegiatan Posyandu, termasuk fasilitas kesehatan desa lainnya untuk penanganan stunting dan kesehatan masyarakat.

"Dengan meningkatnya dana desa menjadi Rp 5 miliar setiap desa, maka kegiatan posyandu semakin cepat berkembang. Alokasi dana desa untuk makanan tambahan kepada ibu hamil dan anak dibawah umur 2 tahun semakin besar porsinya. Posyandu juga memberdayakan perempuan. Selain itu, lebih desa membangu fasilitas desa yang langsung digunakan untuk penanganan stunting dan kesehatan warga," tuturnya.

Diketahui pemanfaatan dana desa untuk posyandu serta kegiatan pendukung stunting selama periode 2015-2022 antara lain untuk membangun 42,3 ribu posyandu, 1,5 juta unit prasarana air bersih, dan 444 ribu unit MCK. Selain itu juga untuk pembangunan 14,4 ribu unit polindes, serta 45,8 juta meter drainase. Dana tersebut juga dimanfaatkan untuk menggelar 66,7 ribu kegiatan PAUD, dan membangun 76,6 ribu unit sumur, serta 29 ribu unit sarana olahraga.

Dia menekankan pemanfaatan dana desa itu menunjukkan desa mampu berkontribusi untuk penanganan stunting dari Dana Desa, yang saat ini rata-rata Rp 1 miliar per desa.

Untuk diketahui, di Jawa Tengah terdapat 18 kabupaten/kota dengan prevalensi balita stunting di atas rata-rata angka provinsi. Sisanya, 17 kabupaten/kota di bawah angka rata-rata provinsi.

Kabupaten Brebes merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Tengah pada SSGI 2022, yakni mencapai 29,1%. Angka tersebut bahkan meningkat 2,8 poin dari hasil SSGI pada tahun sebelumnya sebesar 26,3%.

Simak juga 'Jokowi Temukan Anggaran Stunting Dipakai Untuk Perjalanan Dinas':







(ega/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork