Warga Swadaya Perbaiki Jalan Desa di Sentul City, Dihadang Sejumlah Orang

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Jun 2023 15:35 WIB
Sejumlah warga kembali memperbaiki jalan desa Bojong Koneng, Babakan Madang Bogor, secara swadaya. Namun, aksi mereka terhenti setelah dihadang sejumlah orang. (dok CNBC/Ferry Sandi)
Bogor -

Sejumlah warga kembali memperbaiki jalan desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, secara swadaya. Namun, aksi mereka terhenti setelah dihadang sejumlah orang yang mengaku suruhan dari manajemen Sentul City.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (10/6/2023) pagi. Seorang warga bernama Fikry Haznul menyesalkan aksi gerombolan orang yang asal-usulnya tidak jelas itu. Dia mengatakan tak ada seorang pun dari belasan orang itu yang bisa menunjukkan surat tugas maupun identitas diri, seperti tanda pengenal dari Sentul City.

"Mereka mau melakukan itu, kita sama-sama bicara datalah, tinggal tunjukkan data ini lho jalan desa karena dari BPN ada, kenapa mereka tidak menunjukkan itu, malah pakai cara premanisme gini kan," kata Fikry dilansir CNBC Indonesia, Kamis (15/6/2023).

Polemik ini berawal dari masing-masing pihak, yaitu warga dan Sentul City, yang punya pandangan berbeda. Warga menganggap jalan desa yang akan diperbaiki sudah menjadi bagian dari jalan umum yang tercantum dalam sertifikat BPN, sedangkan pihak Sentul City sebaliknya.

Warga mempersoalkan sejumlah orang yang mencegah perbaikan jalan tetapi tidak bisa menunjukkan surat tugas maupun tanda pengenal pekerja Sentul City. Mereka juga tidak bisa menunjukkan bukti bahwa jalan desa tersebut milik Sentul City. Sedangkan pantauan di aplikasi Sentuh Tanahku yang dimiliki Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, jalan ini merupakan wilayah jalan desa.

"Nggak ada buktinya, cuma ngotot-ngototan saja. Elegan lah kalau dia perusahaan besar kan bisa menunjukkan datanya kalau memang benar," sebut Fikry.

Selain itu, sejak beberapa bulan lalu warga pun sudah menyampaikan surat permohonan izin atau pemberitahuan kepada Kepala Desa setempat untuk memperbaiki jalan desa.

Karena tidak adanya larangan swadaya memperbaiki jalan dari aparat desa Bojong Koneng, maka warga beranggapan bahwa upaya perbaikan jalan desa sah dilakukan.

Sejumlah warga kembali memperbaiki jalan desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, secara swadaya. Namun, aksi mereka terhenti setelah dihadang sejumlah orang. (dok CNBC/Ferry Sandi)

Warga lain bernama Hari mengaku tanahnya dipasangi plang karena dianggap milik Sentul City. Dia mengaku ratusan pohon jatinya juga ikut digusur.

"Dulu kita beli dari orang, terus tiba-tiba digusur pohon saya, jati, sudah ada 250-an, 220 sudah digusur dan pohon itu sudah 8-10 tahun. Pohon itu satu pun tidak saya terima, hanya ada beberapa pohon waktu itu dia gusur. Saya minta yang punya pinggir-pinggir tidak dibongkar," kata Hari.

Dia juga mengaku pendopo yang baru dibuat 3 bulan ikut digusur. Lalu kemudian ada warung-warung yang mengklaim mendapatkan izin dari Sentul City. Tanaman-tanaman lain, lanjutnya, juga ikut kena gusur.

"Tanah saya yang ada pohon duren, petai, dan lain-lain sudah habis digusur sama dia. Yang penting pohon jati sekitar 220 sudah habis digusur sama dia. Hanya ada rumah yang baru selesai saya renovasi sama pendopo tidak diutak-atik tapi saya tidak bisa memanfaatkan," katanya.

Warga lain, Epni, mengatakan hal serupa. Dia mengatakan tanah miliknya dibangun jalan.

"Tanah saya sekarang ini malah dibuat jalan untuk mereka. Jalan desanya ditutup, saya tinggalnya di Bukit Aladin itu. Harapan saya, ya bisa tanah saya kembali ke saya dan tidak dipergunakan untuk kepentingan mereka," kata Epni.

Tanggapan Sentul City

Salah seorang bernisial S mengklaim sebagai karyawan tetap Sentul City dan mendapat perintah sebagai pengawas lahan yang berpatroli terhadap tanah yang dianggap milik Sentul City. Wilayah patrolinya meliputi Desa Bojong Koneng dan desa lainnya.

Ketika menghadang upaya perbaikan jalan, S mengaku mendapat dukungan dari belasan-puluhan orang lainnya. Namun, dia mengaku bahwa pasukan pengawas lahan terdiri dari sekitar 500 orang.

"Saya dari Sentul City, yang terpenting ini bukan jalan desa," klaim S.

Aksi adu mulut dan gesekan fisik pun sempat terjadi antara warga yang melakukan swadaya dengan sekelompok orang yang melarang perbaikan jalan. Namun, akhirnya warga menghentikan sementara perbaikan jalan desa tersebut.

Manajemen Sentul City pun akhirnya buka suara dan mengakui bahwa pihaknya memiliki orang untuk menghentikan proses perbaikan jalan.

"Iya, mereka memang warga lokal yang bekerja sama dengan PT SC (Sentul City), Mas," kata Kepala Administrasi Perizinan dan Sertifikasi Sentul City Sejuk Karyanto dilansir CNBC Indonesia.

Lihat juga Video 'Warga Bojong Koneng Duga Sentul City Lakukan Maladministrasi SHGB Tanah':






(jbr/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork