5 Fakta Ngeri Bripda Haris Rampok dan Bunuh Sopir Taksi demi Harta

5 Fakta Ngeri Bripda Haris Rampok dan Bunuh Sopir Taksi demi Harta

Devi Puspitasari - detikNews
Kamis, 15 Jun 2023 07:04 WIB
Bripda HS didakwa lakukan pembunuhan usai menusuk sopir taksi online hingga tewas di Depok.
Foto: Bripda Haris Sitanggang didakwa lakukan pembunuhan usai menusuk sopir taksi online hingga tewas di Depok. (Devi Puspitasri/detikcom)

5) Tas Bripda Haris Tertinggal

Saat akan kabur, Bripda Haris teringat barang-barang miliknya tertinggal di dalam mobil. Dia lalu kembali menghampiri mobil korban dan mengetok-ngetok kaca pintu mobil sebelah kanan dan mengatakan "pak..buka pak..", tetapi korban tidak membuka pintu.

"Saat itulah ada penghuni perumahan yang membuka pintu rumah dan pada saat itu korban kembali membunyikan klaksonnya berkali-kali dan membuat terdakwa semakin panik dan akhirnya meninggalkan mobil korban dan lari keluar areal Perumahan Bukit Cengkeh dan tiba pukul 04.40 Wib di persimpangan dekat Halte Mako Brimob," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sana, Bripda Haris pergi ke sebuah masjid dan menuju ke toilet. Ia bercermin dan melihat wajah dan jaketnya penuh bercak darah.

"Lalu jaket hoodie tersebut langsung terdakwa cuci di toilet masjid serta terdakwa juga membersihkan darah yang ada di wajahnya, selanjutnya pergi ke arah Kampung Rambutan menggunakan angkot," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Setiba di Kampung Rambutan, Bripda Haris mampir ke sebuah warung makan. Di situ dia bercerita seolah-olah telah mengalami perampokan.

"Lalu terdakwa dipinjami 1 (satu) buah kaos dan uang sebesar Rp 20 ribu yang mana uang tersebut dipergunakan untuk ongkos angkutan kota ke Bekasi Timur dan dari sana terdakwa naik truck atau mobil pikap beberapa kali sehingga akhirnya tiba di rumah tulang (paman) terdakwa sekitar pukul 15.00 WIB," kata jaksa.


(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads