Muhammad Rasyid Ghifary, mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknis Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), meninggal saat uji coba pesawat tanpa awak. Lantas, bagaimana spesifikasi pesawat tanpa awak tersebut?
Dilansir detikJabar, peristiwa itu terjadi pada Selasa (6/6/2023), di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung. Muhammad Rasyid Ghifary meninggal setelah terkena pasak dari pelontar pesawat tersebut.
Muhammad Rasyid Ghifary saat itu bersama rekannya dari unit kegiatan mahasiswa (UKM) Aksantara sedang melakukan uji coba pesawat tanpa awak menjelang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).
Dalam keterangan yang diterima detikJabar, Kamis (8/6/2023), pesawat tanpa awak yang dibuat Muhammad Rasyid Ghifary dan rekan-rekannya bernama Fixed Wing Aksantara dengan misi pengawasan (surveillance).
Pesawat berwarna dominan oranye itu memiliki bobot 8,5 kilogram dengan lebar sayap 2.540 mm, panjang 1.420 mm, dan aspect ratio 10,2. Ada pun kecepatan terbang maksimal dari pesawat tanpa awak ini (cruising speed) adalah 20 meter per detik dan kecepatan sebelum jatuh (stall speed) 12 meter per detik.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan, pada Selasa (6/6), sekitar pukul 17.15-17.20 WIB, beberapa tim Aksantara, termasuk Fary sedang mempersiapkan alat pelontar untuk melakukan uji terbang.
Baca berita selengkapnya di sini.
Lihat juga Video 'Pelajar di Garut Jadi Sorotan, Lulus SNMPTN ITB Tapi Terhimpit Ekonomi':
(rdp/rdp)