Urusan Ruko Makan Jalan Dibongkar Bikin Ketua RT Harap Perlindungan

Urusan Ruko Makan Jalan Dibongkar Bikin Ketua RT Harap Perlindungan

Brigitta Belia - detikNews
Kamis, 25 Mei 2023 20:01 WIB
Riang Prasetya, Ketua RT di Pluit mengatakan membutuhkan perlindungan dari pihak kepolisian. Dia waswas usai kantornya sempat didemo karyawan dan pemilik ruko yang dibongkar. (Brigitta B/detikcom)
Riang Prasetya, Ketua RT di Pluit, mengatakan membutuhkan perlindungan dari pihak kepolisian. Dia waswas usai kantornya sempat didemo karyawan dan pemilik ruko yang dibongkar. (Brigitta B/detikcom)
Jakarta -

Perkara ruko di Pluit, Jakarta Utara (Jakut), yang memakan badan jalan berbuntut panjang. Setelah karyawan dan pemilik ruko menggelar protes, kini ketua RT setempat, Riang Prasetya, mengharap perlindungan polisi.

"Kalau permasalahan perlu, pasti saya membutuhkan. Pasti setiap warga negara pasti membutuhkan aparat kepolisian. Diminta atau tidak diminta, pasti masyarakat membutuhkan," kata Riang pada wartawan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Riang berharap pihak kepolisian menjaga keamanan, ketenteraman, dan keselamatan jiwa dari setiap warga negara Indonesia (WNI). Dia berharap mendapatkan hak perlindungan keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi diminta atau tidak, pasti pihak Polri melakukan tindakan preventif, tindakan pencegahan. Kalau ditanya ke saya? Pasti sangat membutuhkan saya (perlindungan)," ujarnya.

Riang juga menduga ada provokasi saat puluhan karyawan berdemo di depan kantornya itu. "Ini kan artinya ada yang memprovokasi, ada yang menghasut," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ia menghargai demonstrasi yang disampaikan oleh para karyawan ruko yang dibongkar. Namun dia menyimpulkan mereka belum memahami duduk permasalahan yang ada.

Pemda mermbongkar sejumlah ruko di Jalan Niaga, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), dianggap melanggar aturan karena 'memakan' badan jalan (Brigitta Belia/detikcom)Pemda membongkar sejumlah ruko di Jalan Niaga, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), dianggap melanggar aturan karena 'memakan' badan jalan. (Brigitta Belia/detikcom)

"Jangan teriak-teriak. Nggak jelas itu tuntutannya apa. Yang pasti, yang ditertibkan ini kan bukan tempat usaha, bukan gedungnya, tapi kan yang ditertibkan ini adalah bahu jalan dan saluran air, yang mana itu adalah prasarana umum," tuturnya.

Ia mengatakan yang dibongkar adalah bahu jalan yang menutupi saluran air, bukan bangunan ruko. Riang menyampaikan bangunan ruko akan tetap berdiri dan usaha para pemilik atau penyewa ruko akan terus berjalan.

"Yang dibongkar adalah (beton) bahu jalan dan saluran airnya. Jangan mereka teriak bangunan. Bangunan mana yang dibongkar? Makanya kalau mau demo itu harus memahami dan mengerti. Jadilah manusia yang terdidik sehingga tahu apa yang mau disampaikan," ucapnya.

Selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak Video 'Penampakan Satpol PP Bongkar Ruko yang 'Makan Jalan' di Pluit':

[Gambas:Video 20detik]




Pembongkaran Beton-beton

Diberitakan sebelumnya, petugas gabungan membongkar ruko yang ada di Jalan Niaga itu pada Rabu (24/5/2023) pagi. Proses pembongkaran dimulai dari Ruko di Blok Z Utara.

Sementara itu, terlihat karyawan dan pemilik ruko melakukan demonstrasi pada saat pembongkaran ruko. Dalam tuntutannya, mereka meminta Ketua RT 011 Riang Prasetya turun dari jabatannya.

Pemda mermbongkar sejumlah ruko di Jalan Niaga, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), dianggap melanggar aturan karena 'memakan' badan jalan (Brigitta Belia/detikcom)Pemda membongkar sejumlah ruko di Jalan Niaga, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), dianggap melanggar aturan karena 'memakan' badan jalan. (Brigitta Belia/detikcom)

Para karyawan serta pemilik toko di Jalan Niaga Blok Z membentangkan spanduk yang berisi tuntutan agar RT Riang Prasetya mundur dari jabatannya.

Salah satu spanduk itu bertulisan 'Warga UMKM dan Karyawan RT 011/003 Jadi Resah Sejak Pak RT Riang Prasetya Sibuk Cari Sensasi'.

Mereka juga meminta Riang Prasetya turun dan keluar dari kantornya, yang letaknya tak jauh dari ruko. Suasana sempat ricuh karena aksi mereka dihadang oleh petugas keamanan yang ada.

Karyawan restoran di salah satu ruko bernama Romawi (43) juga menolak pembongkaran itu. Dia meminta adanya solusi terhadap pembongkaran.

"Seharusnya pemerintah senang karena para pengusaha memberikan lapangan pekerjaan dan kita sampai nggak kerja ke luar negeri. Kalau dibongkar begini, kami mau kerja apa?" kata Romawi kepada wartawan di lokasi.

Romawi mengaku dampak pembongkaran ini akan berimbas pada pengurangan jumlah karyawan. Dia khawatir tidak bisa lagi bekerja di tempat tersebut.

"Jangan bongkar saja. Terus kita mau ke mana? Setelah dibongkar, kan kita harus melamar kerja lagi. Ya kalau diterima. Kan kita pendidikannya minim," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads