Dua orang pria di Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), berduel menggunakan senjata tajam (sajam). Duel itu berujung tewasnya pria berinisial A (23).
Korban A tewas di sebuah rumah kontrakan di Jalan Lapangan Tenis Nomor 66, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakbar. Rumah kontrakan itu disewa pria bernama Yono (37), yang tinggal bersama keluarganya.
Yono mengaku melihat korban di halaman kontrakannya pada Selasa (23/5/2023), sekitar pukul 01.30 WIB. Pada dini hari itu, Yono dibangunkan istrinya karena mendengar suara benda jatuh di halaman rumah kontrakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalo awal mula saling ributnya saya kurang tahu, intinya saya tiba-tiba dibangunin istri saya gara-gara denger suara 'gabruk' di teras," tutur Yono saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/5).
Setelah terbangun dan sebelum mengetahui ada A yang jatuh di halaman kontrakan, Yono mengaku sempat mengintip dari jendela. Dia mengatakan saat itu korban sudah bersimbah darah.
![]() |
"Saya sempet ngintip lewat jendela. Darahnya (korban) udah banyak. Saya langsung hubungi orang tua, terus hubungi polisi" ungkapnya.
Yono mengatakan sempat mendengar suara korban yang sedang merintih kesakitan. Ia mengaku tak berani keluar karena melihat korban yang sudah bersimbah darah.
"Sempet denger suaranya (rintihan). Kayak orang sakaratul maut, merintih gitu sekitar 5 menitan," ujarnya.
Penjelasan Ketua RT
Ketua RT setempat, Hasim Adnan, mengatakan sempat melihat korban yang bersimbah darah di lokasi. Hasim mengatakan saat itu korban sudah tak bernyawa lagi.
"Saya tiba-tiba ditelepon sama keamanan RT katanya 'coba deh sini,' terus kata saya 'ada masalah apaan nih?'. Kata keamanan 'udah, pokoknya kemari dah ke Musala At Taubah' kata keamanan," ujar Hasim menirukan perbincangan dengan satpam.
"Saya akhirnya dateng terus disuruh lihat ke lokasi, pas saya lihat bener ada mayat banyak darahnya," sambungnya.
Setelah melihat korban, Hasim bersama RW langsung menghubungi Polsek Kembangan. Sembari menunggu polisi datang, ia mengaku hanya duduk di sekitar lokasi karena tak berani melihat mayat lebih dekat.
"Saya pun enggak berani saya cuman di situ-situ aja. Biarin polsek aja yang ngurusin," ungkapnya.
Hasim mengaku sempat melihat rekaman CCTV korban sedang berlari. Ia mengatakan korban sempat ingin masuk ke rumah seorang warga sebelum akhirnya masuk ke teras kontrakan.
"Sekitar pukul 01.10 WIB, korban lari kemudian belok terus sempet gedor-gedor pintu Bu Haji. Cuman karena pintunya dikunci kemudian dia langsung jalan lagi, loncat pager kontrakan," ujarnya.
Setelah melihat rekaman korban meloncati pagar kontrakan, Hasim mengatakan tidak ada tanda-tanda pergerakan sang pelaku mengejar korban. Hasim juga menuturkan pihak keamanan RT tidak ada yang melihat peristiwa duel antara kedua pria tersebut.
"Nah habis itu ditunggu berapa menit udah nggak ada bayang-bayang lagi udah, nggak ada orang lagi yang lewat. Keamanan ada yang jaga, cuman mereka nggak ada yang ngelihat kejadiannya," tuturnya.
![]() |
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Reuni-Pesta Miras Berujung Duel di Boyolali, 1 Orang Tewas
Duel 2 Residivis
Dua orang residivis berduel menggunakan senjata tajam di Kembangan, Jakbar. Duel itu berujung kematian pria berinisial A (23).
"Jadi penganiayaan diawali satu lawan satu. Korbannya ini yang nantangin pelaku pakai senjata tajam, kemudian berkelahi bawa sajam," kata Kapolsek Kembangan Kompol Ubaidillah saat dihubungi wartawan, Selasa (23/5/2023).
Pelaku sudah ditangkap pihak kepolisian. Polisi mengatakan Pelaku dan korban saling menyerang. Pelaku juga mengalami sejumlah luka akibat duel senjata tajam tersebut.
Ubaidillah mengatakan duel dipicu korban yang tersinggung terhadap pelaku. Korban lalu mengajak pelaku berduel. Korban dan pelaku merupakan residivis.
"Dua-duanya juga yang korban pernah ditahan kasus pidana, pelaku juga sama," pungkasnya.