Saat Eks Ketua KPK Pilih Kursi DPD RI Sebab Ogah Jilat Ludah Sendiri

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 19 Mei 2023 16:27 WIB
Eks Ketua KPK Agus Rahardjo. (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Mantan Ketua KPK periode 2015-2019, Agus Rahardjo, maju dalam perebutan kursi anggota DPD RI daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur. Pilihan terbebas dari pengaruh partai politik menjadi salah satu alasan Agus maju sebagai bakal calon anggota DPD.

Agus mengatakan persoalan di partai politik berkaitan pemberantasan korupsi menjadi salah satu hal yang kerap disinggungnya saat menjabat Ketua KPK. Agus menyinggung sistem pengkaderan partai yang terkadang hanya mendorong sosok terkenal.

"Aku dulu ceramah di partai. Pesan saya salah satunya, selalu pengkaderan partai harus dijaga dan dibina dengan baik. Kader partai yang potensial (dedikasi, performance, dan integritas bagus), jangan disalip oleh orang kaya, artis atau mantan pejabat," kata Agus saat dihubungi detikcom, Jumat (19/5/2023).

Agus mengaku sejumlah partai politik sempat memberikan ajakan untuk bergabung. Namun, Agus menolak tawaran tersebut. Dia mengatakan tidak ingin menjilat ludahnya sendiri dengan menerima pinangan dari partai politik.

"Lah, kalau saya maju kan seperti jilat ludah saya sendiri. Sebetulnya ada beberapa partai yang nawari saya," katanya.

Menurut Agus, persoalan pemberantasan korupsi juga menjadi fokusnya jika nantinya diberikan kepercayaan sebagai anggota DPD RI.

"Masih banyak sekali kelemahan, kekurangan Indonesia yang perlu diperbaiki dan disempurnakan. Terutama di bidang antikorupsi dan governance. Siapapun orang Indonesia wajib berkontribusi untuk mewujudkan, memajukan dan menyejahterakan RI. Saya memilih berkontribusi lewat DPD RI," katanya.

Lalu, bagaimana rekam jejak Agus terkait pandangannya tentang partai politik saat masih menjabat Ketua KPK?

Soroti Ongkos Politik Mahal

Saat menjabat Ketua KPK, Agus pernah menyoroti soal ongkos politik yang mahal. Dia menilai pembiayaan untuk membayar saksi saat pemilihan umum tergolong mahal di Indonesia.

"Biaya yang sangat tinggi pasti menjadi perhatian kita. Seperti yang sering disampaikan biaya untuk saksi sekian banyak, apa tidak cukup saksi itu cukup dari negara? Sehingga teman-teman yang sedang berkompetisi tidak dibebani oleh biaya itu," kata Agus Rahardjo di Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2018) silam.

Agus menekankan pentingnya memilih wakil rakyat yang memiliki integritas. Dia mencontohkan sudah ada bakal calon kepala daerah yang ditangkap karena menggunakan uang suap untuk keperluan iklan.

"Kan sudah ada yang ditangkap," ujar Agus.

"Kalau ajakan kita selalu pilih calon kepala daerah yang track record-nya bagus, integritasnya bagus, mengabdi pada masyarakat. Kalau sudah ketahuan gitu kan secara rasional harus ada proses apakah dari partai dari KPU itu terserah saja," tuturnya.

Lihat juga Video 'Eks Pimpinan KPK Kecam Penonaktifan Novel Baswedan Cs':






(ygs/rfs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork