Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyalakan Obor Kapitan Pattimura dalam upacara peringatan HUT ke-206 Pahlawan Nasional Thomas Matulessy (Kapitan Pattimura). Jasa pahlawan Maluku yang berjuang melawan dan mengusir penjajah ini diperingati setiap tanggal 15 Mei.
"Perayaan ini biasanya ditandai dengan obor yang berfungsi untuk membakar semangat perjuangan Kapitan Pattimura. Selain, untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda akan semangat dan heroisme Kapitan Pattimura bersama para pejuang lainnya dalam mengusir penjajah di Maluku," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (17/5/2023).
Dalam peringatan yang berlangsung hari ini di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Bamsoet menjelaskan Kapitan Pattimura melakukan musyawarah besar di Gunung Saniri di Negeri Tuhaha pada tanggal 14 Mei 1817 silam. Musyawarah besar yang diikuti oleh semua kapitan dari Pulau Ambon, Seram, Saparua, Haruku, dan Nusalaut ini menyusun strategi mengusir Belanda dari Maluku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap tahun peristiwa tersebut diperingati dengan membawa Obor Pattimura dari Pulau Saparua menyeberangi lautan menuju Pulau Ambon. Selanjutnya, diarak-arak sepanjang 25 kilometer menuju Kota Ambon. Prosesi diawali dengan pembakaran api Obor Pattimura secara alam di puncak Gunung Saniri," jelasnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan Kapitan Pattimura yang merupakan pahlawan nasional Indonesia dari Haria, Saparua, Maluku, ini lahir pada 8 Juni 1783 dengan nama asli Thomas Matulessy. Orang tua Kapitan Pattimura adalah Frans Matulessia dan Fransina Tilahoi. Dia memiliki seorang adik laki-laki bernama Yohanis.
"Nilai-nilai dan semangat juang Kapitan Pattimura harus diikuti dan diteladani oleh generasi muda bangsa. Semangat juang dan patriotisme Kapitan Pattimura adalah kekuatan untuk meraih kemenangan. Jadikan semangat juang Kapitan Pattimura sebagai semangat dalam membangun bangsa dan negara Indonesia ke depan," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, peringatan ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPD RI Letnan Jenderal TNI (Purn.) Nono Sampono serta Letnan Jenderal TNI (Purn.) Suaidi Marasabessy.