PT Transportasi Jakarta akan kembali merevitalisasi beberapa halte tahun ini. Ada 10 halte yang akan direvitalisasi dalam waktu dekat, salah satunya Halte Cawang UKI. Sejumlah pengguna TransJakarta mengeluhkan rencana tersebut.
Salah seorang pengguna TransJ, Lili (22), mengatakan rencana ini akan menyulitkan pengguna TransJ. Pengalihan halte tersebut dirasa akan menyebabkan penumpukan antrean di halte lain.
"Ini bakal nyusahin sih ya, karena kan otomatis Halte BKN sama BNN jadi ketambahan penumpang Cawang UKI. Apalagi kalau di jam-jam berangkat atau pulang kerja," ujarnya ketika ditemui di Halte Cawang UKI, Selasa (16/5/2023) pukul 08.30 WIB.
Lili berharap rencana revitalisasi ini dibarengi pula dengan penambahan unit armada dan mempersingkat waktu jeda antararmada. Dengan begitu, tumpukan penumpang di Halte BKN, PGC 1, dan BNN dapat dihindari.
"Aku berharapnya ada penambahan armada sih atau bisa juga jarak antar-TJ-nya tuh jangan lama supaya nggak numpuk nanti di Halte BKN, PGC 1, atau BNN. Biar nggak chaos juga harus dempet-dempetan," harapnya.
Senada dengan Lili, Vica (34) menilai rencana penutupan halte tersebut tak strategis. Apalagi Halte Cawang UKI merupakan halte transit yang cukup luas untuk banyak rute.
"Aku rasa sih (rencana revitalisasi) nggak strategis ya. Maksudnya, kalau ini ditutup, halte ini tuh cukup luas dan lengkap banget buat orang-orang yang mau pergi ke banyak rute. Kalau harus ke PGC lagi, nanti nggak efisien waktunya. Nggak efisien sih buat aku, bakal rame juga di halte yang menampung itu," ujarnya.
Keluhan lain juga disampaikan oleh Fia (14). Menurutnya, penumpang yang nantinya harus transit di Halte BNN akan menjadi semakin ramai.
"Yang pasti orang-orang bakal kesusahan sih nantinya, orang-orang yang mau transit ke Pinang Ranti pasti bakal bikin ramai Halte BNN. Di sana pasti jadi ramai banget deh, numpuk," ungkapnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(aud/imk)