Indikator Politik Indonesia merilis survei sikap masyarakat terhadap beberapa kebijakan pemerintah terkait kelancaran mudik Lebaran 2023. Hasilnya, 79% masyarakat setuju kebijakan menambah cuti atau libur Lebaran 2023 mampu mengurangi kepadatan arus balik.
Survei ini digelar pada 30 April-6 Mei 2023 terhadap 1.218 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Responden diberi empat poin terkait kebijakan pemerintah pada mudik Lebaran tahun ini. Ternyata, empat kebijakan itu mendapat persepsi positif oleh responden.
"Overall empat kebiijakan yang kita tanya itu umumnya di persepsi positif oleh responden," kata Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (14/5/2023).
Responden diberi pertanyaan 'Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan kegiatan/program mudik/balik gratis?'.
Hasilnya:
-Setuju: 90,9%
-Kurang/tidak setuju: 6,72%
-Tidak tahu/tidak jawab: 2,4%
Responden diberi pertanyaan 'Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan kebijakan memajukan cuti/libur lebaran sehingga mampu mengurangi kepadatan arus mudik?'.
Hasilnya:
-Setuju: 80,6%
-Kurang/tidak setuju: 12,5%
-Tidak tahu/tidak jawab: 6,9%
Responden diberi pertanyaan 'Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan pembatasan truk besar selama arus mudik/balik?'.
Hasilnya:
-Setuju: 80,6%
-Kurang/tidak setuju: 14,8%
-Tidak tahu/tidak jawab: 4,6%
Responden diberi pertanyaan 'Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan kebijakan menambah cuti/libur lebaran mampu mengurangi kepadatan arus balik?'.
Hasilnya:
-Setuju: 79%
-Kurang/tidak setuju: 15,7%
-Tidak tahu/tidak jawab: 5,2%