Polisi telah melakukan gelar perkara khusus kasus kecelakaan menewaskan pelajar Syamil (18) yang melibatkan Maulana Malik Ibrahim, pengemudi Mercy, yang juga anak Kombes Abu Bakar Turtesi dan Ira Riswana, di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Lantas apa hasilnya?
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menerangkan gelar perkara dilakukan untuk menentukan tersangka dalam kasus ini. Namun, pada hasil gelar perkara kemarin, rupanya masih dibutuhkan satu orang yang diperiksa sebagai saksi. Adapun identitas saksi adalah B selaku pengendara sepeda motor.
"(Gelar perkara) ini dalam rangka proses penentuan tersangka. Tapi, dalam penentuan tersangka dalam gelar kemarin, kita masih periksa dulu yang pengemudi. Kalau yang bonceng kan meninggal, ini kan pengemudi yang terobos lampu merah," kata Latif saat dihubungi, Jumat (12/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Latif menambahkan pemeriksaan terhadap B belum bisa dilakukan karena masih menunggu kesehatannya membaik.
"Kita perlu periksa lagi sebelum naik jadi tersangka. Kita harus hati-hati betul. Karena rasa kemanusiaan kita harus perhatikan juga," ujar dia.
Kronologi Versi Keluarga Korban
Sebelumnya, seorang pelajar SMA berinisial S tewas setelah terlibat kecelakaan dengan mobil Mercy di perempatan lampu merah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), pada 12 Maret 2023. Polisi saat ini masih mengusut insiden ini.
Redaksi detikcom mendapatkan salah satu kontak dari pihak keluarga dari pelajar SMA itu tapi meminta agar identitasnya dirahasiakan. Dia lantas memberikan keterangan tertulis berupa kronologi.
Dari keterangan itu disebutkan peristiwa nahas tersebut terjadi pada Minggu, 12 Maret 2023, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu S membonceng rekannya berinisial B menggunakan motor milik S.
Motor yang mereka kendarai melaju dari Cilandak melintas di perempatan lampu merah Ragunan. Pada saat bersamaan, ada mobil Mercy dengan kecepatan kencang dari arah Mampang Prapatan ke Ragunan. Malang tak dapat dihindari, tabrakan pun terjadi.
Disebutkan dalam keterangan dari pihak keluarga itu bahwa S tewas di tempat, sedangkan B sempat koma. Mereka dievakuasi ke RSUD Pasar Minggu.
Baca di halaman selanjutnya: penjelasan Ira Riswana....
Penjelasan Ira Riswana
Dalam kesempatan yang sama, ibu Maulana, Ira Riswana, membantah kabar yang menyebutkan anaknya sebelumnya dari daerah Kemang. Ia pun meminta pihak yang menyebut anaknya sebelumnya dari Kemang agar memberikan bukti.
"Kan ada yang bilang, ada (Maulana) dari Kemang, tolong dibuktikan, tolong dibuktikan. Maksudnya yang katanya ada driver ojol melihat dari arah Kemang. Karena anak saya tidak ada di Kemang," sebut Ira di Polres Jaksel, Senin (3/4).
Ira menjelaskan bahwa anaknya tersebut sebelumnya dari rumah temannya di Pejaten. Maulana berkunjung ke rumah temannya untuk mempersiapkan tes masuk universitas.
"Memang dia habis pergi dari rumah temannya di Pejaten karena besoknya dia mau tes masuk ke Prasetiya Mulya. Nah, dia dari situ," ungkapnya.
"Saya tahu karena saya sama anak-anak saya itu video call pasti telepon, dan dia baru dari rumah temannya yang di Pejaten itu, gitu loh," tambahnya.
Ira Riswana menambahkan pihaknya tidak pernah memberikan 'uang damai', tetapi uang kerahiman atas kecelakaan itu ke keluarga korban. Namun ia mengaku kaget dengan jawaban orang tua korban.
"Saya tidak pernah memberi uang damai, itu tidak. Dan setelah pertemuan karena bertemu--nanti akan dijelaskan tuntutannya apa saja--ya itu aku agak kaget karena ibunya bilang begitu dikasih uang itu dia bilang begini, 'saya tidak mau menjual anak saya'. Oh ya sudah, ini uang belasungkawa dari kami. Jadi memang tidak ada uang damai-damai itu," jelasnya.