Jokowi Tegaskan Lakukan Pendekatan ke Myanmar Bukan Berarti Pengakuan!

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 11 Mei 2023 15:21 WIB
Konferensi Pers Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT ASEAN ke-42 (Eva Savitri/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia mengambil langkah pendekatan non-megaphone diplomacy terkait konflik kekerasan di Myanmar. Pendekatan itu dilakukan ke berbagai pemangku kepentingan di Myanmar.

Hal itu diungkap Jokowi saat konferensi pers di Media Center KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/5/2023). Jokowi menjawab pertanyaan dari salah satu jurnalis asing terkait apakah ASEAN akan mempertimbangkan untuk mengundang kembali Myanmar dalam pertemuan politik.

"According to leaders decision, Myanmar was not invited to the political level meeting, and Indonesia has undertake non-megaphone diplomacy to various stakeholders in Myanmar. This is according to mandate of 5 point consensus. (Menurut keputusan para pemimpin, Myanmar tidak diundang dalam pertemuan tingkat politik dan Indonesia telah melakukan non-megaphone diplomacy ke berbagai pemangku kepentingan di Myanmar. Hal ini sesuai dengan lima poin konsensus)," kata Jokowi.

Jokowi berharap Myanmar tergerak untuk melakukan dialog bersama. Jokowi menegaskan pendekatan yang dilakukan Indonesia bukan berarti bentuk pengakuan.

"We hope Myanmar also has political commitment to dialog internally between them and what I need to emphasize once again engagements doesn't mean recognition. This clear. (Kami berharap Myanmar juga memiliki komitmen politik untuk berdialog secara internal di antara mereka dan yang perlu saya tekankan satu kali lagi pendekatan bukan berarti pengakuan. Ini jelas.)," ujar Jokowi.


Jokowi Siap Komunikasi dengan Junta Myanmar

Sebelumnya, Jokowi menyatakan Indonesia siap berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk dengan Junta Myanmar. Komunikasi itu dilakukan semata-mata untuk kepentingan kemanusiaan.

"Dan Indonesia siap berbicara dengan siapa pun, termasuk dengan Junta dan seluruh stakeholders di Myanmar, untuk kepentingan kemanusiaan," ujar Jokowi.

"Dan yang penting untuk saya tegaskan bahwa engagement bukan recognition, melakukan pendekatan bukan berati memberikan pengakuan," sambung Jokowi.

Lihat Video: Hasil KTT ke-42 ASEAN, Jokowi: Rakyat Jadi Perhatian Penting






(eva/yld)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork