Macron Tegaskan Israel Tak Bisa Hentikan Pengakuan Negara Palestina

Macron Tegaskan Israel Tak Bisa Hentikan Pengakuan Negara Palestina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 03 Sep 2025 13:52 WIB
French President Emmanuel Macron reacts during a press conference about the priorities of his Renaissance party and its allies ahead of the early legislative elections in Paris, France, June 12, 2024. REUTERS/Stephane Mahe/ File Photo Purchase Licensing Rights, opens new tab
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: REUTERS/Stephane Mahe/ File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan, bahwa Israel tak bisa menghentikan upaya untuk mengakui negara Palestina dengan perluasan serangan di Gaza atau dengan mencaplok lebih banyak wilayah Palestina.

Prancis adalah salah satu dari beberapa negara yang berencana untuk mengakui negara Palestina pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang di New York. Belgia menjadi negara Barat terbaru yang mengumumkan akan mengambil langkah yang sama.

"Tidak ada serangan, upaya aneksasi, atau pemindahan paksa penduduk yang akan menggagalkan momentum yang telah kami ciptakan dengan Putra Mahkota (Arab Saudi) - momentum yang telah diikuti oleh banyak mitra," tulis Macron di media sosial X, setelah berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir Al Arabiya, Rabu (3/9/2025), Macron mengatakan bahwa ia dan Pangeran Mohammed "akan memimpin bersama Konferensi Solusi Dua Negara di New York pada 22 September."

ADVERTISEMENT

"Tujuan kami jelas: untuk menggalang dukungan internasional seluas-luasnya bagi Solusi Dua Negara - satu-satunya cara untuk memenuhi aspirasi sah baik rakyat Israel maupun Palestina," kata pemimpin Prancis itu.

"Ini akan membutuhkan penerapan gencatan senjata permanen, pembebasan semua sandera, pengiriman bantuan kemanusiaan berskala besar kepada rakyat Gaza, dan pengerahan misi stabilisasi di Gaza," tambahnya.

"Kami juga berupaya memastikan bahwa, setelah itu, Hamas dilucuti dan dikeluarkan dari pemerintahan Gaza, Otoritas Palestina direformasi dan diperkuat, dan Jalur Gaza dibangun kembali sepenuhnya," tutur Macron.

Macron juga mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat untuk tidak memberikan visa kepada pejabat-pejabat Palestina yang akan menghadiri Sidang Umum PBB mendatang, "tidak dapat diterima" dan harus dibatalkan.

"Kami menyerukan agar tindakan ini dibatalkan dan agar perwakilan Palestina dipastikan sesuai dengan Perjanjian Negara Tuan Rumah," kata Macron.

"Sampai jumpa di New York pada 22 September. Bersama-sama, mari kita jadikan Konferensi Solusi Dua Negara ini sebagai titik balik yang menentukan bagi perdamaian dan keamanan bagi semua di kawasan ini," tandas Macron.

Tonton juga video "Pernyataan Sinis Trump soal Macron yang Mau Mengakui Palestina" di sini:

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads