Lebih lanjut Krishna menjelaskan Kepolisian di Filipina menemukan sekitar 1.000 pelaku dan pekerja yang melakukan kejahatan scamming. Pelaku berasal dari berbagai negara.
"Pelaku dari WN China, Filipina, dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. Ini kasus terbesar diungkap di Filipina," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan kini Polri tengah berkoordinasi terkait proses pengungkapan dengan kepolisian Filipina. Pihaknya, lanjut Krishna, juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terkait pemulangan para pelaku scamming asal Indonesia yang merupakan korban trafficking.
"Kami juga sedang mengkomunikasikan dengan Bareskrim Direktorat Pidana Umum untuk mengirimkan tim penyidik ke Manila dalam waktu dekat. Untuk pemulangan para pelaku lainnya dikoordinasikan oleh Kemenlu," jelasnya.
(mei/bar)