Kadiv Hubinter Polri Wanti-wanti Kasus Scamming: Kebanyakan Jaringan Lapas

Kadiv Hubinter Polri Wanti-wanti Kasus Scamming: Kebanyakan Jaringan Lapas

Mei Amelia R - detikNews
Selasa, 09 Mei 2023 16:55 WIB
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti (Dok Polri)
Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti (Dok. Polri)
Jakarta -

Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri mengungkap kasus penipuan atau scamming terbesar yang terjadi di Filipina. Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terkait modus scamming.

"Jangan gampang tertipu scamming ya. Ada jaringan LN dengan modus sangat canggih. Ada jaringan dalam negeri kebanyakan pelaku dari Lapas," ujar Irjen Krishna Murti dalam akun Isntagram @krishnamurti_bd91, dilihat Selasa (9/5/2023). Krishna Murti telah mengizinkan detikcom untuk mengutip Instagramnya.

Krishna mengatakan Polri telah melakukan berbagai upaya untuk membongkar kasus scamming. Masyarakat diimbau lebih waspada dan tidak mudah terbujuk rayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tinggal kalian saja waspada jangan mudah terbujuk rayu. Biasanya habis ketipu cari kambing hitam menyalahkan orang lain. Termasuk menyalahkan polisi-polisi di Polsek yang tidak bisa mengungkap. Padahal kejahatan seperti ini ya lintas negara. Intinya kami sudah mengungkap banyak. Tapi kalian jangan tertipu lagi," tuturnya.

Krishna juga meminta polisi di mana pun berada melayani dan menerima laporan jika ada laporan korban scamming.

ADVERTISEMENT

Scamming di Filipina

Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri mengungkap kasus penipuan atau scamming terbesar yang terjadi di Filipina. Operasi pengungkapan itu dilakukan Polri bersama otoritas penegak hukum Filipina.

"Atpol (Atase Polri) Manila mendampingi PNP (Kepolisian Nasional Filipina) telah melaksanakan rescue terhadap 1.000 lebih warga negara asing di Filipina, termasuk 155 WNI korban trafficking in person," kata Krishna dalam keterangannya, Senin (8/5/2023).

Dia mengatakan operasi penyelamatan itu dilakukan pada Kamis (5/5), pukul 15.00 waktu setempat. Adapun lokasinya adalah di Clark Sun Valley Hub Corporation, Jose Abad Santos Avenue, Clark Freeport, Mabalacat, Pampanga.

Krishna menyebutkan bahwa Atase Polri, AKBP Retno, bekerja sama dengan Kepolisian Filipina dalam membongkar jaringan scamming internasional itu. Sebanyak 200 personel Kepolisian Nasional Filipina dilibatkan dalam operasi tersebut.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....

Lebih lanjut Krishna menjelaskan Kepolisian di Filipina menemukan sekitar 1.000 pelaku dan pekerja yang melakukan kejahatan scamming. Pelaku berasal dari berbagai negara.

"Pelaku dari WN China, Filipina, dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. Ini kasus terbesar diungkap di Filipina," tuturnya.

Dia menyatakan kini Polri tengah berkoordinasi terkait proses pengungkapan dengan kepolisian Filipina. Pihaknya, lanjut Krishna, juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terkait pemulangan para pelaku scamming asal Indonesia yang merupakan korban trafficking.

"Kami juga sedang mengkomunikasikan dengan Bareskrim Direktorat Pidana Umum untuk mengirimkan tim penyidik ke Manila dalam waktu dekat. Untuk pemulangan para pelaku lainnya dikoordinasikan oleh Kemenlu," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads