BPBD DKI Siapkan Mitigasi Kelangkaan Air Bersih, Antisipasi Dampak Kemarau

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Jumat, 28 Apr 2023 21:52 WIB
Isnawa Adji (Foto: Rakha/detikcom)
Jakarta -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi dalam memasuki periode awal musim kemarau. Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan khususnya dalam penggunaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk mulai menghemat penggunaan air yang sesuai dengan kebutuhan. Cek berkala kondisi instalasi pipa di rumah apabila mengalami kebocoran, dan lakukan pengaturan untuk kegiatan penyiraman tanaman atau pembersihan agar tetap bisa menghemat air," kata Isnawa dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).

Isnawa pun memastikan pihaknya akan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung untuk pasokan air bersih siap digunakan saat dibutuhkan. "Terdapat sejumlah fasilitas operasional yang telah disiagakan yaitu 67 unit mobil tangki, 46 unit tandon air, 9 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) stasioner, dan 7 unit IPA stasioner sebagai antisipasi kelangkaan air bersih di wilayah Jakarta," ungkapnya.

Adapun rincian sumber daya yang telah disiapkan sebagai berikut:

1. Tangki mobil PAM Jaya sebanyak 55 unit berkapasitas 4.000 liter dan Dinas SDA sebanyak 12 unit berkapasitas 4.000 liter. Apabila kebutuhan meningkat, dapat dioperasikan sebanyak 226 unit mobil pompa Dinas Gulkarmat dan 1 unit mobil Dinas Bina Marga

2. Tandon air PAM Jaya sebanyak 36 unit berkapasitas 311 m3 dan Dinas SDA sebanyak 10 unit berkapasitas 77 m3 yang seluruhnya berlokasi di Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan

3. IPA Stasioner PAM Jaya sebanyak 7 unit dan Dinas SDA sebanyak 2 unit yang berada di 6 lokasi wilayah

4. IPA Mobile PAM Jaya sebanyak 2 unit dan Dinas SDA sebanyak 5 unit yang seluruhnya berkapasitas 0,5 lps dan 2,0 lps

5. Stasiun pengisian air bersih yang berada di 8 lokasi dan reservoir komunal yang disiapkan pada 8 lokasi oleh PAM Jaya.

Isnawa mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kondisi kesehatan tubuh selama musim kemarau dan mengurangi intensitas aktivitas luar ruangan pada siang hari, khususnya pada rentang waktu pukul 11.00-15.00.

"Pastikan tubuh terhidrasi dengan cukup dengan banyak mengkonsumsi air putih, menghindari minuman berkafein, minuman berenergi, alhokol, dan minuman manis. Memakai baju berbahan ringan dan longgar, serta selalu menggunakan tabir surya minimal 30 SPF jika akan keluar rumah," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, prakiraan awal musim kemarau di wilayah Jakarta terjadi pada Juni 2023 dan puncaknya pada Agustus 2023 mendatang. Dwikorita juga turut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada.

"Terjadinya peningkatan udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini, jika ditinjau secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut. Oleh karena itu, masyarakat Jakarta tidak perlu panik dan tetap waspada," kata Dwikorita.

Dwikorita juga menghimbau, beberapa penyakit perlu diwaspadai selama musim kemarau. "Kondisi mual, muntah, pusing, diare, batuk/pilek, hingga Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) perlu diwaspadai. Apabila mengalami hal tersebut, dapat segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat atau segera menghubungi layanan kedaruratan Jakarta Siaga 112 untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," pungkasnya.




(dwia/dwia)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork