Bq Indah Febriani (36) warga Kabupaten Lombok Barat, NTB mengaku senang program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjamin penuh biaya persalinan yang ia jalani. Guru di Desa Kuripan ini menjalani persalinan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Hati di Kota Mataram.
Menurut Indah, JKN telah memberikan banyak manfaat baginya dalam mengakses layanan di fasilitas kesehatan.
"Ini anak kedua saya, alhamdulillah proses persalinannya cepat, tidak lama seperti waktu saya melahirkan anak pertama," kata Indah dalam keterangan tertulis, Selasa (25/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah berkat saya menggunakan kartu JKN, semua diberikan kemudahan untuk proses di rumah sakit, dari konsultasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat saya terdaftar, kontrol kehamilan di rumah sakit, sampai saya melahirkan anak kedua ini, semua prosedurnya sangat dimudahkan. Rumah sakit juga membantu mengurus semua persyaratan, termasuk persyaratan pendaftaran Program JKN untuk anak saya ini," sambungnya.
Indah pun menceritakan tentang persalinan anak pertamanya saat dia belum terdaftar sebagai peserta JKN. Saat itu, ia melahirkan anak pertamanya tanpa menggunakan Program JKN karena dirinya belum diangkat menjadi PNS, sehingga belum menjadi peserta JKN segmen PPU. Ia merasa terdapat sisi perbedaan dari segi pembiayaan.
"Saya terima kartu JKN ini sekitar bulan April Tahun 2022 yang lalu dari tempat saya bekerja, tapi saya sudah bisa dapat merasakan manfaatnya langsung. Saya sangat berterima kasih, saya langsung gunakan kartu JKN ini untuk kontrol kehamilan anak kedua saya. Tanpa ada biaya yang saya keluarkan sepeser pun, waktu saya pakai untuk kontrol," ungkapnya.
Indah mengungkapkan pelayanan yang diterimanya di Fasilitas Kesehatan saat kontrol kehamilan sangat baik. Menurutnya tidak ada perbedaan antara pasien BPJS Kesehatan dengan pasien umum lainnya.
Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini mengaku sangat beruntung dan bersyukur telah terdaftar dalam program JKN. Meskipun hanya menjadi guru dari pengangkatan P3K di Kabupaten Lombok Barat, NTB pada tahun 2022 lalu.
"Sama saja pelayanan yang diberikan di fasilitas kesehatan, saya juga sampai tidak tahu, mana yang menggunakan kartu JKN dengan yang tidak menggunakan kartu JKN, karena kami dilayani semua, tanpa ada perbedaan," tutur Indah.
"Cuma bedanya yang pasien umum harus bayar, itupun tahunya di akhir pada saat mau pulang, itu saja. Saya bersyukur sekali punya kartu JKN, dengan adanya kartu ini membuat saya dan suami merasa tenang saat jatuh sakit dan harus berobat ke rumah sakit," imbuhnya.
Indah berharap Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini dapat lebih berkembang ke masyarakat luas, terutama masyarakat yang kurang mampu. Ia pun berharap agar pelayanan yang sudah sangat baik ini dapat dipertahankan, sehingga menjadi ladang amal tersendiri bagi BPJS Kesehatan.
"Tidak perlu memikirkan biaya persalinan dan obat-obatan di rumah sakit ini. Saya merasa senang, tenang, dan Alhamdulillah juga sudah menjadi peserta JKN sejak tahun 2022 dan juga pembayaran preminya sudah dibayarkan melalui pemotongan gaji setiap bulannya," jelasnya.
"Dengan itu semoga BPJS Kesehatan dapat terus memberikan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat sehingga kami tidak perlu merasa ragu apalagi takut untuk menggunakan kartu JKN karena saya sudah membuktikannya pelayanan BPJS Kesehatan mudah, cepat dan setara," pungkasnya.
(ega/ega)