Daftar JKN Diproses Cepat, Wanita Ini Puji Pelayanan BPJS Kesehatan

Daftar JKN Diproses Cepat, Wanita Ini Puji Pelayanan BPJS Kesehatan

Sukma Nur - detikNews
Senin, 24 Apr 2023 14:04 WIB
BPJS Kesehatan
Foto: Dok. BPJS Kesehatan
Jakarta -

Perempuan di Magelang, Jawa Tengah, Istikaroh (30) mengapresiasi dan bersyukur karena proses pendaftaran sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk keluarganya berjalan lancar. Sebelumnya, ia mengaku merasa khawatir pendaftaran tersebut akan diproses dengan lama.

"Saya kira pendaftarannya bakal lama banget. Saya khawatir tadi karena ada tanggungan pekerjaan di rumah, ternyata hanya sebentar," terang Istikaroh dalam keterangan tertulis, Senin (24/4/2023).

Lebih lanjut, Istikaroh mengatakan sebelum melakukan pendaftaran dirinya sudah membawa kelengkapan persyaratan. Karena itu, proses pendaftarannya bisa dilakukan dengan cepat sehingga kini, ia, suami, dan anaknya sudah terdaftar sebagai peserta JKN Kelas III.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Istikaroh juga mengungkapkan dirinya merasakan keramahan pelayanan dari para petugas di kantor BPJS Kesehatan Cabang Magelang. Petugas BPJS Kesehatan memberikan penjelasan dengan sabar dan membuatnya tidak kebingungan.

"Saya memang sempat nggak paham-paham, tapi Alhamdulillah petugasnya sabar sekali memberikan penjelasan kepada saya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia menilai apa yang dirasakannya justru berbeda dengan pemikirannya tentang pelayanan BPJS Kesehatan. Setelah merasakan pelayanannya, semua keraguan tentang Program JKN dan BPJS Kesehatan pun kini terbantahkan.

"Saya tidak mengira, ternyata pelayanan BPJS Kesehatan itu sebagus itu," tuturnya.

Istikaroh menambahkan pelayanan lain yang diberikan saat pendaftaran adalah, petugas mengarahkannya untuk untuk duduk di kursi prioritas. Hal ini dilakukan mengingat Istikaroh dalam kondisi hamil. Pelayanan tersebut membuatnya terkesan. Terlebih lagi selain dalam kondisi hamil, Istikaroh juga mengajak anak pertamanya yang masih kecil. Anaknya pun dibolehkan bermain di ruang anak.

"Suasana kantor nya nyaman, bersih. Anak saya jadi nggak rewel," tuturnya.

Istikaroh mengungkapkan alasan dirinya mendaftarkan diri dan keluarga sebagai peserta JN adalah karena dorongan keluarga. Ia ingin mendapatkan perlindungan kesehatan untuk dirinya dan untuk si calon buah hati.

Apalagi di usia kandungannya yang mulai memasuki delapan bulan, Istikaroh ingin rutin memeriksakan kesehatan janin yang ada di dalam kandungannya. Ia ingin kesehatan diri dan buah hati terpantau oleh tenaga kesehatan. Baginya kesehatan diri dan bayi merupakan hal yang penting.

"Harapannya, saya bisa lahiran dengan normal dan dalam keadaan sehat, bayi saya juga sehat," sambungnya.

Istikaroh menceritakan sebelumnya ia melahirkan tanpa memiliki jaminan kesehatan. Hal itu membuatnya merasa was-was karena dibayangi besarnya biaya persalinan. Terlebih lagi saat itu, ia harus melahirkan di rumah sakit karena suatu alasan kesehatan. Untungnya saat ini keluarganya berhasil mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), sehingga biaya persalinan dapat ditanggung oleh pemerintah.

Pengalaman tersebut membuat Istikaroh tidak ingin mengalaminya lagi. Apalagi ia juga menilai perasaan cemas yang berlebihan dapat berpengaruh terhadap kesehatan dirinya yang akan menghadapi proses persalinan.

"Sekarang, saya mempersiapkan persalinan ini dengan mengurus kartu JKN. Mudah-mudahan persalinan saya lancar," terangnya.

Kini Istikaroh menjadi merasa tenang karena sudah menjadi peserta JKN. Ia berharap, program JKN dapat berkelanjutan karena terbukti memberikan banyak manfaat bagi masyarakat kecil seperti dirinya. Ia juga sudah banyak mendengar pengalaman baik dari orang lain yang menggunakan JKN untuk berobat.

"Semoga semakin banyak masyarakat yang memiliki JKN dan bisa merasakan manfaat program ini. Maksudnya bukan dijamin saat sakit, namun rasa tenang dalam kondisi sehat," harapnya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi keseriusan BPJS Kesehatan dalam mengelola program JKN. BPJS Kesehatan telah meluncurkan berbagai inovasi yang semakin memudahkan peserta. Salah satu inovasi yang diapresiasi adalah penggunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk berobat peserta JKN.

"Jadi lebih praktis, karena kalau KTP pasti selalu di dompet dan dibawa kemana-mana, sehingga nggak takut ketinggalan," pungkasnya.

Tonton juga Video: Jawaban Pihak BPJS Kesehatan soal Nakes Dibayar Rp 1.000

[Gambas:Video 20detik]



(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads