Momen haru terlihat saat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di Lapas Kelas IIA Bogor atau Lapas Paledang, Jawa Barat (Jabar). Para narapidana (napi) melepas rindu dengan keluarga dan kerabatnya.
Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (22/4/2023), para napi bercengkerama dengan istri dan anak-anaknya. Mereka berpelukan dengan istri dan orang tuanya.
Ada juga yang mencium dan memangku anak mereka yang masih kecil. Tak sedikit yang menitikkan air mata. Beberapa napi pun tampak lahap menyantap hidangan yang dibawakan keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga dan kerabat yang menjenguk diperiksa terlebih dahulu barang bawaannya sebelum bertemu para napi. Setelah lolos pemeriksaan, mereka dipersilakan masuk ke Lapas Paledang.
Pertemuan antara para napi dan keluarganya berlangsung di sebuah ruangan beralas karpet merah. Mereka duduk lesehan.
![]() |
Salah satu orang tua napi, Setiawan, mengaku sangat senang berkumpul dengan anaknya dan makan bersama di momen Lebaran ini. Warga Caringin itu mengaku langsung bertolak ke Lapas Paledang setelah menunaikan salat Id.
"Gembira, senang, sudah dua tahun nggak ketemu. Alhamdulillah sekarang bisa ketemu bisa makan bareng begini. Saya dari pagi habis salat Id langsung ke sini," kata Setiawan kepada detikcom.
Setiawan bersama istrinya memasak sendiri makanan yang dibawakan untuk anaknya itu. Dia mengatakan belum menyentuh makanan yang dibawanya itu, karena selalu ingat dengan anaknya.
"Ini akan saya yang bontot, kasusnya narkoba," ujarnya.
Anaknya itu telah menjalani masa hukuman di Lapas Paledang selama hampir 2 tahun. Sesekali mata Setiawan terlihat berkaca-kaca saat menceritakan tentang anaknya itu.
Senada dengan Setiawan, Rini, yang juga menjenguk anaknya, mengaku momen kebersamaan inilah yang dinanti-nanti. Dia berharap anaknya segera bebas dari lapas.
"Bahagia banget, memang ini yang ditunggu, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, senang banget," terang Rini.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Hari Pertama Lebaran, Kawasan Ancol Mulai Diserbu Wisatawan':